Permintaan Bos AirAsia Pada Menteri Pariwisata Arief Yahya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Permintaan Bos AirAsia Pada Menteri Pariwisata Arief Yahya

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 19 Feb 2018 22:00 WIB
Foto: (dok Kemenpar)
Jakarta - Bos AirAsia, Tony Fernandes bertemu dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya hari ini, Senin (19/2). Apa yang dibicarakan?

Pertemuan tersebut berlangsung di kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Senin (19/2/2018). Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi staf khusus bidang konektivitas udara, Judi Rifajantoro dan Robert Waloni saat bertemu CEO Air Asia Group Tony Fernandes bersama Direktur Utama Air Asia Indonesia Dendy Kurniawan.

Maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) Air Asia siap mendukung program pariwisata Indonesia yang tahun ini mentargetkan kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman). AirAsia berkomitmen membuka rute penerbangan baru ke destinasi pariwisata prioritas serta dari originasi prioritas yang pertumbuhannya besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan dukung pengembangan LCC di Indonesia untuk mencapai target 17 juta wisman," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Permintaan Bos AirAsia Pada Menteri Pariwisata Arief YahyaFoto: (dok Kemenpar)


"Selain itu, LCC dan TTT sama-sama sensitif dengan harga. Makin murah meriah, makin meledak traffic-nya. Karena penerbangan murah, maka orang jadi affordable. Harga makin terjangkau oleh masyarakat. Masyarakat juga jadi terbiasa naik pesawat. Lihat saja di Terminal 1 Soekarno Hatta, penumpangnya banyak dan antre panjang," tambahnya.

Bos AirAsia, Tony Fernandes ternyata punya satu permintaan. Dia mengusulkan pengembangan terminal khusus LCC di Indonesia, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng untuk memudahkan konektivitas penerbangan internasional ke penerbangan domestik. Menurut Tony Fernandes, Indonesia cukup kalah pertumbuhan maskapainya dibandingkan negara lain karena tidak memiliki strategi khusus untuk melayani penerbangan LCC.

"Indonesia kalah karena tidak punya strategi khusus untuk penerbangan LCC. 'Harga' akan membawa turis lebih banyak ke Indonesia, tidak hanya ke Bali," katanya.

Permintaan Bos AirAsia Pada Menteri Pariwisata Arief YahyaFoto: (dok Kemenpar)


Ide utama dari terminal LCC, menurut Tony Fernandes adalah memperpendek waktu untuk transit dan memperpanjang waktu untuk berbelanja. Hal ini diharapkan mempertinggi efektivitas waktu penerbangan sehingga bisa diperbanyak. Sebagai benchmark bandara LCC yang baik, menurut Tony Fernandes adalah Stansted Airport, London, Inggris.

"Kita siap untuk mengeluarkan uang banyak, karena kita membuka jalur Narita-Jakarta dan responnya sangat bagus, sementara itu kita siap membuka rute penerbangan Jakarta-India," katanya.

Pada pertemuan itu Air Asia juga mengusulkan pengurangan airport tax untuk mendorong pertumbuhan LCC karena 60 persen dari rute Air Asia merupakan rute baru, di Indonesia pertumbuhan terbesar ada di kota-kota sekunder dan ini berbeda dengan maskapai premium yang memfokuskan flight pada kota kota primer atau ibukota. Tony Fernandes melaporkan bahwa pertumbuhan maskapai LCC tahun lalu mencapai 32 persen, sedangkan maskapai full service hanya 3,5 persen. (aff/aff)

Hide Ads