Berdasarkan hasil penelusuran detikTravel, Rabu (28/2/2018) ternyata, turis yang kehabisan ongkos dan meminta orang lain untuk memberinya uang disebut begpackers. Kemudian, inilah yang jadi masalah di beberapa negara.
Umumnya, para turis berasal dari Eropa, Amerika dan Australia. Mereka juga umun ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menjual kartu pos, mengamen, dan berbagai macam hal lainnya yang dianggap bisa mendapatkan uang. Umumnya, dapat ditemukan di berbagai pusat keramaian di Thailand.
Menurut News Australia, Thailand sudah membuat beberapa kebijakan. Salah satunya adalah menanyakan jumlah uang yang dibawa ketika datang ke sana.
Poor foreigners, only in #Bangkok #Thailand pic.twitter.com/3tOYwITnGQ
- Solo Traveller β (@ImSoloTraveller) January 17, 2016
Sejak 2017 lalu, beberapa turis sering ditanyakan jumlah uang yang dibawa masuk. Turis tersebut, harus dapat menunjukkan uang senilai 20 ribu Baht, atau setara dengan Rp 9 juta.
Meskipun kebijakan ini tidak ditanyakan kepada semua turis, namun ini merupakan salah sayu tindakan yang dapat mengurangi para begpackers. Umumnya, mereka hanya mengandalkan tiket pulang pergi, atau bahkan tidak memiliki tiket pulang.
Di forum ekspat Thailand, Thaivisa, seseorang juga pernah bercerita bahwa ia ditahan karena tidak dapat menunjukkan 20 ribu Baht. Ia hanya dapat menunjukkan 8.000 baht (Rp 3,4 juta), padahal tujuan utama ia datang adalah acara edukasi.
Kini, Thailand sudah mulai memilah turis yang sekiranya tidak memiliki dana yang cukup untuk menghidupi diri sendiri saat traveling. Karena, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap tindakan 'begpacking' bagi wisatawan internasional.
BACA JUGA: Fenomena Bule Kehabisan Ongkos di Indonesia, Please Jangan Ditiru
(sna/aff)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca