Sebelum video sampah di Laut Nusa Penida viral, persoalan sampah di laut Indonesia telah menjadi isu strategis di pemerintahan. Khususnya dalam Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Persoalan itu pun dibahas oleh Humas KKP, Harry Daulay yang mewakili Menteri Susi dalam pembukaan Deep and Extreme 2018 di Hall B, JCC, Jakarta, siang ini (8/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu strategis terkait sampah itu pun didukung oleh begitu masifnya keberadaan sampah plastik di laut Indonesia. Faktanya, sampah di Indonesia dapat mencapai 1.292 metrik ton per tahun setelah China.
![]() |
Senada dengan rekannya, Aryo Hanggono dari Staff Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP juga memaparkan bahaya dari sampah plastik di laut Indonesia hingga polusi lain seperti minyak.
"Sampah itu dari yang kita collect dari Kemenkomaritim itu 2.400 kantong plastik digunakan setiap detik. Kalau yang ke laut itu 8 juta ton per tahun. Kalau plastik di daerah-daerah yang kotanya padat. Polutan lain itu air dari kapal sama tumpahan minyak," terang Aryo.
Terkait masalah yang sudah menahun itu, pihak KKP pun telah melakukan sejumlah aksi nyata untuk mengentaskan permasalahan sampah di laut.
"Kita ada program bersih pantai ada, kalau pernah dengar gerakan cinta laut (Gita Laut) itu dilombakan di masing-masing kabupaten, ada sekolah pantai juga. Yang lain di pelabuhan perikanan kita buat pasar ikan modern biar sampahnya gak ke mana-mana. Ada juga jambore pantai berlaku seluruh Indonesia," papar Aryo.
Namun tidak hanya di laut, pihak KKP juga telah mencoba melakukan sejumlah tindakan pencegahan baik di darat mau pun laut. Contohnya seperti pemberian edukasi di darat, pengurangan sampah laut, pengendalian sampah masuk laut hingga memberi penjelasan dampak 'marine debris' pada laut.
Senada dengan pihak KKP, KemenLHK juga menggarisbawahi masalah sampah yang ada di Indonesia. Turut hadir di lokasi, Ridwan dari Kasubdit Promosi dan Pemasaran Jasa Lingkungan Hutan Konservasi mengajak semua pihak untuk ikut bahu membahu mengatasi masalah sampah.
"Masalah sampah yang di laut itu banyak kiriman dari luar. Tidak otomatis dari dalam kawasan. Sehingga butuh keterpaduan dalam penangannaya oleh pemerintah daerah, terutama kesadaran masyarakat pinggir pantai untuk lebih peduli soal sampah," ajak Ridwan.
Melihat potret laut Indonesia yang tercemar oleh sampah tentu bukan jadi tanggung jawab Pemerintah semata, melainkan kita bersama. Upaya pemberantasan sampah pun baiknya dimulai dari diri sendiri. Masihkah Anda memakai dan membuang sampah plastik sembarangan? (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba