"Iya, masih ada pendaki bandel yang ke Puncak Mahameru," ujar Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah Ranupani, Agung Siswoyo kepada detikTravel, Senin (2/4/2018).
Sejak tahun 2012, status Gunung Semeru dinyatakan Waspada atau Level 2. Bagian puncaknya selalu erupsi kecil setiap 15-20 menit, dengan batu-batu pijar dan gas beracun. Itu sangat membahayakan nyawa para pendaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kami selaku pihak taman nasional, dari Ranu Pane kami sudah bertanya kepada para pendaki mau ke mana tujuannya Ranu Kumbolo atau Kalimati. Nanti berkasnya kita stempel dan agar mereka selalu ingat dan memahami aturan," terang Agung.
"Selain itu, harus membuat surat pernyataan di atas materai perihal tujuan pendakian mereka," tambahnya.
Agung menjelaskan, sebenarnya sudah ada beberapa para penjaga dari pihak taman nasional di sekitar Kalimati dan Ranu Kumbolo. Tugasnya, untuk mengingatkan para pendaki dan melarang pendakian sampai ke puncak. Sayangnya, tidak setiap hari para penjaga itu ada.
"Iya tidak setiap hari. Kami juga dibantu oleh Sahabat Volunteer Semeru (SAVER), mereka ditunjuk oleh Balai Besar melalui SK sebagai mitra konservasi untuk membantu pengawasan pendakian," papar Agung.
![]() |
Yang pasti, alangkah baiknya para pendaki sudah mematuhi peraturan. Dimulai dari diri sendiri, untuk tidak mendaki sampai ke Puncak mahameru demi keselamatan nyawa.
"Saya tahun 2010 dan 2011 mendaki sampai puncak. Tapi sejak 2012, saya nggak berani," tutupnya.
BACA JUGA: Oli Menghitam Saatnya Diganti, Mitos atau Fakta?
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!