Mastercard dan Crescent Rating meluncurkan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018. Ini adalah penilaian terhadap negara-negara di dunia yang paling ramah terhadap kebutuhan wisatawan muslim.
Indonesia ada di peringkat kedua dunia sebagai negara paling ramah wisatawan Muslim untuk kategori negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Di peringkat satu ada Malaysia, juara bertaham 8 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2019 ingin jadi yang terbaik. Tahun depan harus jadi ranking satu," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Indonesia memiliki masyarakat yang mayoritas beragama muslim. Konsep halal sudah banyak diterapkan dan jadi gaya hidup bagi Indonesia.
"Halal lifestyle is Indonesian DNA. Tapi kenapa kita masih kalah dengan Malaysia?" ujar Menpar.
Rupanya hal ini berkaitan erat dengan sertifikasi halal. Menpar menambahkan bahwa masyarakat Indonesia seringkali menganggap enteng sertifikasi ini.
"Bertingkah lakulah seperti yang ingin dinilai. Masih banyak yang keukeuh tidak mau sertifikasi karena sudah by default," ungkap Arief Yahya.
Turis muslim yang datang ke Indonesia tahu persis mayoritas orang Indonesia beragama muslim. Namun sertifikasi halal sangat penting bagi traveler muslim di masa depan.
"DNA muslim membuat kita tidak peduli untuk sertifikasi halal. Ini yang harus diubah," papar Menpar. (bnl/sym)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda