Adalah Laka Kabalil atau yang memiliki arti jalan keliling pulau, sebuah tradisi yang dilakukan oleh anak SMU tingkat akhir Kepulauan Sula, Maluku Utara usai ujian akhir.
Diceritakan oleh Kabag Humas Kabupaten Kepulauan Sula, Basiludin Labesi Kepada detikTravel di ibukota kabupaten Sanana, Minggu (15/4/2018), bahwa mereka harus mengitari pulau dengan berjalan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, detikTravel sempat bertemu dan mewawancarai sekelompok pelajar tingkat akhir yang tengah menjalankan tradisi tersebut.
![]() |
"Maknanya agar torang (kami - red) orang Sula di belakang sana tahu ada daerah terpencil. Ada banyak orang, ada penduduknya," ujar Fahril.
Bagi Fahril, tradisi itu dilakukannya untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri dengan orang lain di Kepulauan Sula yang sebelumnya belum ia kenal.
Umumnya, pelajar yang melakukan tradisi ini akan menyelesaikan perjalanan selama kurang lebih 3 hari berjalan kaki. Ketika lelah, mereka biasa mampir ke rumah penduduk yang telah biasa menerima kedatangan para pelajar yang melakukan tradisi Laka Kabalil.
![]() |
"Lelah, rasa pegal, tapi dijalanin saja," terang Ira.
Rasa lelah kerap melanda pelajar yang melakukan tradisi ini. Namun karena dilakukan bersama-sama, toh akhirnya perjalanan jalan kaki keliling pulau akan bisa terlalui.
Tentunya tradisi ini cukup menarik untuk ditelaah, dan pastinya lebih bermakna ketimbang hanya mencoret baju usai ujian akhir sekolah.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan