Bukan Corat-coret, Anak SMU Ini Malah Keliling Pulau Usai Ujian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan Corat-coret, Anak SMU Ini Malah Keliling Pulau Usai Ujian

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 19 Apr 2018 17:30 WIB
Tradisi Laka Kabalil dilakukan dengan berjalan kaki (Randy/detikTravel)
Sanana - Apabila anak SMU di kota besar punya tradisi corat-coret baju usai ujian, maka lain halnya di Kepulauan Sula, Maluku Utara. Mereka punya tradisi keliling pulau.

Adalah Laka Kabalil atau yang memiliki arti jalan keliling pulau, sebuah tradisi yang dilakukan oleh anak SMU tingkat akhir Kepulauan Sula, Maluku Utara usai ujian akhir.

Diceritakan oleh Kabag Humas Kabupaten Kepulauan Sula, Basiludin Labesi Kepada detikTravel di ibukota kabupaten Sanana, Minggu (15/4/2018), bahwa mereka harus mengitari pulau dengan berjalan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka jalan kaki mengitari pulau pakai jalur lama, sekitar 90 Km. Biasanya mulai dari benteng dan berakhir juga di sana," ujar Basiludin.

Beruntung, detikTravel sempat bertemu dan mewawancarai sekelompok pelajar tingkat akhir yang tengah menjalankan tradisi tersebut.

Fahril, pelajar dari SMU Negeri 1 Sanana (Randy/detikTravel)Fahril, pelajar dari SMU Negeri 1 Sanana (Randy/detikTravel)
Pertama-tama saya mewawancarai salah seorang siswa SMU Negeri 1 Sanana bernama Fahril yang merupakan satu dari anggota rombongan pelajar. Diceritakan oleh Fahril, tradisi itu dilakukannya tidak semata-mata berharap akan kelulusan.

"Maknanya agar torang (kami - red) orang Sula di belakang sana tahu ada daerah terpencil. Ada banyak orang, ada penduduknya," ujar Fahril.

Bagi Fahril, tradisi itu dilakukannya untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri dengan orang lain di Kepulauan Sula yang sebelumnya belum ia kenal.

Umumnya, pelajar yang melakukan tradisi ini akan menyelesaikan perjalanan selama kurang lebih 3 hari berjalan kaki. Ketika lelah, mereka biasa mampir ke rumah penduduk yang telah biasa menerima kedatangan para pelajar yang melakukan tradisi Laka Kabalil.

Fahril dan teman-temannya yang bersama melakukan tradisi (Randy/detikTravel)Fahril dan teman-temannya yang bersama melakukan tradisi (Randy/detikTravel)
Namun tidak hanya Fahril, ada juga pelajar wanita dalam rombongan mereka. Salah satunya adalah Irawati Silvia (19).

"Lelah, rasa pegal, tapi dijalanin saja," terang Ira.

Rasa lelah kerap melanda pelajar yang melakukan tradisi ini. Namun karena dilakukan bersama-sama, toh akhirnya perjalanan jalan kaki keliling pulau akan bisa terlalui.

Tentunya tradisi ini cukup menarik untuk ditelaah, dan pastinya lebih bermakna ketimbang hanya mencoret baju usai ujian akhir sekolah.

(rdy/aff)

Hide Ads