Maximus Tipagau, pemilik tur operator Adventure Carstensz melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar Puncak Carstensz tersebut. Bersama 6 orang asli Ugimba dan konsultan wisata asal Kanada, Manuel Pizzaro mereka melakukan aksinya pada Minggu (22/4/2018) kemarin.
"Kegiatan bersih-bersih Puncak Carstensz kami lakukan selama 1 minggu ini. Ini adalah rasa tanggung jawab kami sebagai orang asli Papua dan juga ingin terus menjaga Puncak Carstensz sebagai salah satu destinasi terindah di negeri ini," paparnya kepada detikTravel, Senin (23/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Adventure Carstensz siap bersih-bersih wilayah sekitar Puncak Carstensz (dok Adventure Carstensz) |
"Aduh banyak sekali ini sampah-sampah. Ada botol plastik, bekas tempat makan sampai baterai. Ada juga dari operator-operator pendakian lain seperti bendera. Ini tidak baik," keluhnya.
BACA JUGA: Lihat Lagi Ugimba, Desa Cantik di Pedalaman Papua
Sampah-sampah di sekitar Danau 1 yang dibersihkan (dok Adventure Carstensz) |
"Ini adalah prilaku yang tidak bertanggung jawab. Mau enaknya sendiri, tidak memikirkan alam," kata konsultan wisata asal Kanada, Manuel Pizzaro.
Konsultan wisata asal Kanada, Manuel Pizzaro dan Maximus Tipagau (dok Adventure Carstensz) |
Selanjutnya, tim Adventure Carstensz akan membersihkan sampah di sekitar Basecamp Danau-danau (tempat kemping para pendaki sebelum summit attack ke Puncak Carstensz). Setelahnya, lanjut sampai ke Lembah Kuning.
"Puncak Carstensz adalah salah satu Seven Summit dunia. Harus kita jaga bersama dan para pendaki agar lebih bertanggung jawab," tutup Maximus.
BACA JUGA: Beda Rossi dan Marquez Saat Mengerem (aff/aff)












































Tim Adventure Carstensz siap bersih-bersih wilayah sekitar Puncak Carstensz (dok Adventure Carstensz)
Sampah-sampah di sekitar Danau 1 yang dibersihkan (dok Adventure Carstensz)
Konsultan wisata asal Kanada, Manuel Pizzaro dan Maximus Tipagau (dok Adventure Carstensz)
Komentar Terbanyak
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Hutan Sumatera Dicap 'Merah' UNESCO, Kerusakan Lingkungan Mencemaskan
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca