Ditengok detikTravel dari situs resmi Arsenal, Rabu (30/5/2018), Dewan Pembangunan Rwanda melalui Biro Konvensi Rwanda resmi menjadi Tourism Partner Arsenal. Dalam kerja sama selama 3 tahun ini, logo Visit Rwanda akan muncul di bagian lengan jersey Arsenal musim 2018/2019.
Selain itu, Arsenal akan mengadakan kamp pelatihan sepakbola untuk anak-anak Rwanda. Pemain pria dan wanita dari klub sepakbola Inggris ini juga akan mengunjungi negara yang terkenal dengan wisata safarinya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
We are delighted to announce #Rwanda has become the official tourism partner of @Arsenal and the Premier League football club's first ever sleeve partner #VisitRwanda #AFC @visitrwanda_now pic.twitter.com/o3O7jiX82b
β Visit Rwanda (@visitrwanda_now) 23 May 2018
Untuk menampilkan logo Visit Rwanda di jersey klub sepakbola legendaris ini, Rwanda merogoh kocek yang tidak sedikit, yaitu sekitar 30 juta Poundsterling (Rp 59 miliar). Seperti diberitakan Telegraph, keputusan Rwanda untuk menghabiskan biaya yang besar untuk promosi pariwisata itu menimbulkan pro kontra.
Rwanda termasuk salah satu negara termiskin di dunia, dengan 63 persen populasinya tinggal dalam kemiskinan. Berdasarkan data dari Bank Dunia, Rwanda menerima bantuan sebesar 62 juta Poundsterling (Rp 1,1 triliun) dari Inggris.
Namun pemerintah Rwanda tetap melanjutkan kerja sama tersebut karena diharap bisa meningkatkan pendapatan negara dari pariwisata. Uang yang digunakan untuk sponsorship tersebut pun bukan dari bantuan Inggris melainkan dari pemasukan bidang pariwisata.
Rwanda terkenal dengan wisata alamnya, petualangan safari yang seru, termasuk melihat gorila di pegunungan. Traveler dari berbagai negara datang ke Rwanda untuk melihat gorila di alam liar, dan untuk masuk ke area taman nasionalnya turis harus membayar izin masuk dulu sebesar 1.300 Poundsterling (Rp 24 juta).
Selama beberapa tahun belakangan, kunjungan turis ke Rwanda pun menunjukkan peningkatan. Untuk turis dari Inggris misalnya, selama tahun 2017 lalu meningkat 21 persen. Pemerintah setempat pun menanti lebih banyak lagi turis Inggris yang datang ke Rwanda. (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol