Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (5/6/2018), hal itu pun membuat kagum para peneliti dari University of Sydney yang menyaksikan fakta tersebut.
"Satu hal yang tidak bisa kami percaya adalah tidak adanya gerakan dari penumpang tersebut sama sekali," ujar Profesor Stephen Simpson dari University of Sydney seperti diberitakan New Zealand Herald.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang pria yang menaiki kelas bisnis itu mengatakan, kalau bangkunya begitu nyaman sehingga ia tidak ingin beranjak.
Lebih lanjut, Stephen mengatakan kalau penerbangan jarak jauh itu sangat mungkin untuk membuat penumpangnya merasa jetlag.
Ia pun mengungkapkan, kalau penumpang yang melakukan rutinitas normal di pesawat selama penerbangan jarak jauh akan merasa lebih nyaman saat tiba di destinasi tujuan. Khususnya apabila dibandingkan dengan penumpang yang banyak bergerak seperti diberitakan Daily Mail.
Tonton juga 'Akhirnya, Penerbangan Perdana Australia-Eropa Nonstop, Tiba di London':
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit