Aneka Bencana yang Dipantau 24 Jam oleh Kemenpar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aneka Bencana yang Dipantau 24 Jam oleh Kemenpar

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 12 Jul 2018 12:50 WIB
Ilustrasi Anak Gunung Krakatau (Reno/detikTravel)
Jakarta - Tidak semua bencana dipantau oleh Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan Kemenpar. Ada beberapa kriterianya, apa saja?

Bencana alam maupun non alam, tentu tidak bisa kita hindari. Tapi tidak semua bencana ini akan dipantau oleh Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan Kemenpar, karena terbatas pada kewenangan.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti menyebut sebuah bencana akan mendapat pantauan khusus dari Kemenpar ketika ada ekosistem pariwisata yang terganggu akibat bencana tersebut. Guntur pun mencontohkan bencana yang baru-baru ini terjadi, yaitu erupsi Gunung Agung di Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang perlu dilihat, apakah krisis ini sudah berdampak pada ekosistem pariwisata atau belum. Pertama soal aksesbilitas. Contoh Gunung Agung. Saat bandara ditutup, dampaknya lost opportunity dan cancel rate baik wisman maupun wisnus," ujar Guntur dalam acara Silaturahmi dengan Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) di Restoran Handayani Prima Jakarta, Rabu (11/7/2018) malam.



Guntur dan timnya sudah menghitung potensi kerugian akibat bencana tersebut. Angkanya pun cukup fantastis.

"Contoh 30 Juni lalu, sekian jam bandara tutup, terdeteksi oleh kita ada kurang lebih 100 maskapai luar negeri yang cancel, dengan seat capacity 180-200 lebih, pernah kita kalkulasi hampir mencapai 74 ribu orang wisman batal datang. Coba kalikan spending mereka, rata-rata 1.200 dollar. Kita bisa proyeksi loss devisa yang masuk ke Indonesia. Itu belum termasuk yang domestik," papar Guntur.

Jika sudah ada bencana yang punya dampak besar bagi ekosistem pariwisata, Guntur menginstruksikan timnya agar terus memantau krisis tersebut. Ada 4 TV besar serta beberapa laptop terkoneksi internet yang digunakan timnya untuk memantau bencana tersebut.

Sambil setengah bercanda, Guntur menyebut untuk sekedar ngantuk saja tidak boleh saat memantau bencana tadi.

"Kalau krisis seperti ini, Anda ngantuk pun tidak boleh. Harus selalu siap stand by," tutup Guntur. (wsw/fay)

Hide Ads