Genjot Pariwisata, Bandara Banyuwangi Dikembangkan Jadi LCCT

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Genjot Pariwisata, Bandara Banyuwangi Dikembangkan Jadi LCCT

Ardian Fanani - detikTravel
Senin, 23 Jul 2018 06:41 WIB
Bandara Blimbingsari Banyuwangi (Ardian/detikTravel)
Banyuwangi - Bandara Banyuwangi dikembangkan untuk menambah potensi pariwisata. Salah satunya membuat bandara ini untuk maskapai bujet atau Low Cost Carrier Airport.

Melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi, Angkasa Pura (AP) II saat ini sedang mengembangkan Bandara Banyuwangi. Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Bandara Banyuwangi, Bali, serta Lombok (BBL) akan menjadi "Tourism Triangle" untuk mensinergikan pariwisata di ketiga daerah tersebut. Untuk mendukung program tersebut Bandara Banyuwangi akan dikembangkan menjadi Low Cost Carrier Airport (LCCA).


"Selaras dengan target Kementerian Pariwisata yaitu mencapai 20 juta wisman pada tahun 2020, konsep LCCA/LCCT menjadi opsi untuk mendorong datangnya wisman ke Indonesia" ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin kepada detikTravel di Banyuwangi, Minggu (23/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan pertumbuhan penumpang Low Cost Carrier yang naik 55% per tahun dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Full Service Carriers (FSC) yang hanya sekitar 7%, pengembangan LCCA dan konsep Tourim Airport yang diusung Bandara Banyuwangi dapat mengakselerasi perkembangan pariwisata di daerah Jawa Timur", tambah Awaluddin.

Rencana pengembangan Bandara Banyuwangi untuk mendukung program LCCA antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan bandara. Antara lain penebalan Landasan (Overlay Runway) yang sebelumnya PCN 27 menjadi PCN 56 sehingga dapat mengakomodir pasawat tipe Boeing 737-8 NG , 737-9 ER dan Airbus 320; Perluasan tempat parkir pesawat (APRON) dari dari kapasitas sebelumnya 3 pesawat Narrow Body dengan luas 16.200 m2 menjadi 9 pesawat Narrow Body dengan luas 34.000 m2.

Genjot Pariwisata, Bandara Banyuwangi Dikembangkan Jadi LCCTSalah satu sudut bandara Banyuwangi (Ardian/detikTravel)
"Ada lagi perpanjangan dan pelebaran landasan dari sebelumnya 2.250x30 m2 menjadi 2.500x45 m2. Perluasan lahan parkir kendaraan dari 2.000 m2 menjadi 5.000 m2 dengan kasasitas 260 kendaraan. Ada juga perluasan Terminal Penumpang dari 7.000 m2 menjadi 20.000 m2," tambahnya.

Untuk lima kegiatan di atas, AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp 300 miliar. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event Annual Meeting IMF - World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober 2018.

Lebih lanjut, Bandara Banyuwangi rencananya akan diusulkan menjadi Bandara internasional menyusul permintaan dari beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju China, Malaysia dan Australia.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendukung Bandara Banyuwangi dikembangkan menjadi Low Cost Carrier Airport (LCCA). Untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Banyuwangi telah membantu AP II untuk mempercepat pembangunan di terminal bandara yang berkonsep hijau ini.


Tak hanya itu, Pemkab Banyuwangi telah melakukan komunikasi dengan Sriwijaya Air untuk percepatan adanya penerbangan internasional. Targetnya adalah adanya penerbangan China - Banyuwangi.

"Kuncinya adalah kolaborasi. Pemkab dan bandara telah menghidupkan bandara. Kita menyiapkan atraksi wisata. Selain itu kolaborasi ini juga adanya hospitality antara AP II dan Pemkab," tambahnya.


Saksikan juga video 'Terpesonanya Sri Mulyani dan Luhut Lihat Keunikan Bandara Banyuwangi':

[Gambas:Video 20detik]

(sna/fay)

Hide Ads