Hal di atas dikatakan oleh Kepala BTNGR (Balai Taman Nasional Gunung Rinjani) Sudiyono. Ia mengatakan bahwa kerugian itu belum dihitung secara pasti angkanya.
"Homestay yang semula punya penghasilan rata-rata sekian per harinya. Kalau hari-hari ini tutup mereka nggak bisa melakukan kegiatan. Mereka rugi tapi belum ada data angka," kata Sudiyonodalam sambungan telepon dengan detikTravel, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Nusa Tenggara Barat memasuki masa tanggap darurat selama 7 hari pasca gempa. Sejumlah kerugian juga kerusakan ada di kawasan Gunung Rinjani.
"Secara materi belum mengukur seberapa besar. Tapi dari segi fisik secara alam banyak mengalami perubahan. Beberapa bukit longsor, jalan-jalan dan lain-lain fasilitas pendaki tertutup dan beberapa tangga jembatan dilaporkan mengalami keruskan," ucap Sudiyono.
"Saat ini sampai dengan hari Minggu masuk dalam masa tanggap darurat. Kami masih memantau perkembangan dan tadi masih ada gempa susulan," imbuh dia.
Lebih lanjut, pihak TNGR masih menunggu perkembangan untuk perbaikan jalur dan fasilitas yang ada di Gunung Rinjani. Mereka akan bergerak jika keadaan memang dianggap sudah benar-benar aman.
Tonton juga video: 'Saat Pendaki Rinjani Berzikir di Tengah Gempa NTB'
(msl/aff)












































Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!