Namun di balik citra buruk tersebut, ada sekelumit surga yang tak bisa dipandang sebelah mata. Pegunungan hijau berpadu dengan danau tenang serta suhu yang sejuk membuat Paniai mempunyai potensi pariwisata besar.
Setidaknya ada dua rekomendasi tempat yang bisa traveler kunjungi di sini. Pertama Danau Paniai. Danau ini merupakan ikon Paniai sekaligus merupakan pusat aktivitas warga Paniai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di danau yang luasnya mencapai 14.500 hektare ini warga tidak hanya berjalan-jalan tetapi juga berdagang, memancing hingga mencuci baju.
Ya, mencuci hal baju adalah hal lumrah di pinggir danau yang keindahannya diakui dunia ini. Tak tanggung-tanggung masyarakat yang mencuci datang dari berbagai distrik dengan jarak tempuh hingga 1 jam.
Maria contohnya, pelajar SMA ini datang dari distrik Obano hanya untuk mencuci seragam dan pakaian lainnya di pinggir danau ini.
"Iya sudah biasa cuci di sini," ucapnya singkat kepada detikcom, Paniai, Minggu (8/5/2018).
Maria mengaku harus datang dengan menggunakan kapal boat atau yang sering disebut Johnson untuk sampai ke sini. Tarifnya sekitar Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu tergantung jauh dekat.
Menjelang petang, danau ini akan ramai dengan para pemancing yang hanya menggunakan pancingan dari bambu serta umpan berupa ubi kukus. Menariknya, dengan hanya umpan sederhana ini, para pemancing berhasil mendapatkan ikan.
Di saat seperti ini pula, aktivitas berdagang kayu bakar semakin ramai. Kayu yang dijual beragam dengan harga Rp 300 ribu per mobil pikap.
Jika sudah puas menikmati danau ini, cobalah bergerak ke bagian atas Paniai, tepatnya di Tanah Merah. Di sini panorama Paniai bisa terlihat dari ketinggian.
Traveler bisa naik ke batu-batu besar dan berswafoto dengan latar belakang kota dan danau Paniai. Namun traveler tetap harus hati-hati naik ke batu-batu besar ini karena belum disiapkan tangga untuk naik.
Bebatuan berwana merah tanah yang menjulang tak beraturan menciptakan komposisi yang indah dan sempurna untuk dipotret. Pemandangan ini tentu jauh dari kesan buruk bahwa di sini pernah terjadi penembakan berdarah oleh kelompok tertentu.
"Senang bisa datang ke sini, ternyata tidak seseram yang dibayangkan," kata Ana yang kebetulan mendapat tugas di sini.
Waktu berkunjung yang tepat untuk dua tempat tersebut siang menjelang sore karena cuaca tidak terlalu panas dan angin berembus cukup sejuk. Namun bagi para traveler yang ingin berperahu lebih baik tidak lebih dari jam 4 sore karena gelombang semakin tinggi.
Jadi jangan ragu lagi ke Paniai dan rasakan secuil surga serta hangatnya kehidupan di sana karena Paniai memang istimewa. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Gegara Larangan Study Tour, SP3JB Nilai Dedi Mulyadi Layak Dicopot