Hal itu dikatakan oleh Dirut Citilink, Juliandra Nurtjahjo di Plataran Ramayana Hotel Kempinski, Jumat (7/9/2018). Citilink juga mengikuti arahan pemerintah untuk menambah ekstra flight saat traveler membludak pada saat tanggap darurat di Lombok.
"Nggak, Lombok nggak ada perubahan kita. Tetep dari sejak bencana itu frekuensi kita nggak ada yang dikurangi. Malah penumpang kita penuh dan ada ekstra satu hari," kata Juliandra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, hari ini, Citilink menandatangani MoU dengan Megacap. Bulan depan akan ada penerbangan langsung Citilink ke 3 kota di China yang diharapkan dapat menambah pundi-pundi tambahan wisman dalam rangka pemenuhan target 20 juta wisman yang datang ke Indonesia tahun 2019.
Selain target pemerintah Citilink memiliki target penumpang sendiri. Dikatakannya bahwa tingkat keterisian penumpang Citilink di rute luar negeri pun memuaskan.
"Target kita sendiri 15 juta penumpang di akhir tahun ini. China ini bagian strategi kita mencapai jumlah itu. Pertengahan tahun ini kita sudah mengantongi sebesar 7,5-8 juta. Rute Jakarta-Penang pun bagus di atas 90 persen. Jadi bagus. Kita masih optimis," jelas Juliandra.
Ke depan, Citilink kemungkinan besar akan melebarkan sayapnya negara yang dianggap sebagai destinasi favorit traveler. Hal itu dikarenakan mereka masih memiliki rencana jangka panjang yang belum direalisasikan.
"Bisa saja ke depan ada rute ke Jepang. Karena kita punya rencana jangka panjang. Masih ada pesawat yang belum datang segala macam. Kita pasti mengikuti bisnis modelnya," ujar dia.
(sna/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Viral King Abdi Nggak Dikasih Makan Saat Naik Batik Air, Ini Kata Netizen
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...