Pasca Gempa, Kawasan Senggigi Mulai Berbenah

Senggigi - Lombak bangkit pasca gempa. Salah satunya sektor pariwisata di kawasan Senggigi.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk membantu para pengelola hotel, restoran, dan tempat hiburan di kawasan Senggigi pasca terdampak bencana gempa bumi yang melanda kawasan ini dibuktikan dengan salah satunya lewat kegiatan gotong-royong.

Seperti misalnya yang dilakukan pada Sabtu (8/9/2018), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang turut hadir membagi diri dengan melakukan kegiatan kebersihan di sepanjang jalur menuju kawasan Senggigi.

"Ini kita lakukan untuk menunjukkan kita siap menghidupkan kembali kawasan Senggigi," tegas Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid di hadapan awak media.

(Ahkam/Istimewa) Foto: undefined

Sejak pagi Kamis (6/9) kegiatan gotong-royong membersihkan kawasan wisata Senggigi ini mulai dilakukan. Puluhan staf dan Kepala OPD melaksanakan kegiatan bersih-bersih jalan. Mereka berbaur dengan pegawai hotel yang juga ikut serta membersihkan lingkungan hotel.

Di depan Hotel Jayakarta misalnya, kegiatan pembersihan puing akibat gempa telah lama dilaksanakan. Walau paling tidak 70 kamarnya mengalami kerusakan ringan, hotel berbintang ini tetap beroperasi.

(Ahkam/Istimewa) Foto: undefined

Ketika salah satu OPD datang untuk membantu, nyaris tidak nampak lagi bekas-bekas kerusakan.

Demikian pula halnya dengan Hotel Aruna yang mengalami kerusakan kecil di Ball Room, para pegawainya nampak beraktivitas seperti biasa. Tidak terlalu nampak puing reruntuhan sisa bangunan akibat bencana di Hotel itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Barat, Lale Prayatni mendesak kolega dan pihaknya untuk turun membantu pihak pengusaha yang menggantungkan rezekinya di kawasan pantai itu.

"Kita harus bantu mereka, baik itu melakukan pembersihan, menata lampu-lampu, maupun memberikan keringanan dalam hal pajak dan retribusi," ujar Lale kepada detikTravel.

Kawasan Senggigi merupakan aset pariwisata andalan di Lombok Barat, bahkan jadi aset pariwisata nasional. Di kawasan tersebut banyak hotel-restauran-tempat hiburan yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Lombok Barat.

Paling tidak 60-an persen PAD Lombok Barat bersumber di sektor yang berkembang di kawasan Senggigi, baik berupa pajak maupun retribusi. (sym/aff)