Nilai tersebut, menurutnya, lebih rendah ketimbang bekerja di sektor lainnya seperti perbankan, pertambangan minyak dan gas, serta telekomunikasi.
"Jauh jika dibandingkan Telco yang CEO-nya bisa Rp 10 M sampai Rp 12 M setahun. Karena itu harus dengan entrepreneur, angka itu bisa dikejar," jelas Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (25/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kemenpar Sasar Wisman Laos & Myanmar |
Di depan 348 wisudawan, Ia berpesan sudah saatnya berkiprah di industri pariwisata. Tidak hanya menjadi karyawan, tetapi mulai berwirausaha. Karena menurut dia, menjadi enterpreneur di sektor pariwisata saat ini tergolong menjanjikan.
"Jadilah entrepreneur. Jangan khawatir, saya akan dampingi kalian agar bisa bersaing dalam bisnis di bidang pariwisata. Kemenpar telah membuat inkubator buat anak-anak yang serius mau merintis bisnis. Karena hanya dengan cara ini bisa menaikkan kesenahteraan pelaku industri pariwisata," katanya.
Selain itu ia juga mengungkap lulusan politeknik pariwisata juga bisa berbangga sebab saat ini sektor wisata RI telah mendapatan penghargaan dunia luar.
"Lulusan Poltekpar dan para orang tua tidak perlu khawatir. Pariwisata Indonesia bisa menang dan menjadi terbaik. Terbukti dengan banyak penghargaan yang telah mampir bagi pariwisata Indonesia. Yang terakhir di TTG. Kemenpar terpilih sebagai NTO atau Ministry of Tourism terbaik se-Asia Pasifik," ucapnya.
Meski demikian Arief mengatakan, untuk mempertahankan hal itu dibutuhkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Sebab SDM menjadi hal mendasar untuk menjaga sustainabilitas pariwisata sebagai core business. Ia mengingatkan, meski investasi SDM tidak kelihatan wujudnya, tapi sangat terasa dampaknya.
"Sejak di PT Telkom saya paling komit soal SDM. Investasi SDM itu paling penting untuk win the future customers. Poltekpar ini adalah jawaban untuk membentuk SDM pariwisata terbaik. Ingat yang membedakan antara satu bangsa dengan bangsa yang lain adalah manusianya. Yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain adalah karakter dan kompetensinya," pungkasnya. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol