Untuk membangun 10 Bali Baru dan mengembangkan destinasi wisata yang ada Kementerian Pariwisata butuh investasi yang tidak sedikit. Setidaknya butuh Rp 500 Triliun hingga tahun 2024 nanti.
"Kebutuhannya Rp 500 Triliun sampai 2024. Bukan buat 10 Bali Baru saja, tapi untuk semuanya," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam acara jumpa pers Rakornas Pariwisata III di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Rabu (26/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief Yahya pun ingin agar investasi pariwisata yang masuk ini bisa menetes dan dinikmati langsung oleh masyarakat yang membutuhkan. Ini juga sebagai bukti bahwa Pemerintah hadir untuk rakyat.
"Kementerian Pariwisata ini akan lebih ada gunanya, kalau semua skema investasi ini bermanfaat ke rakyat," imbuh Arief.
Sementara itu, Agus Purwoto Sekretaris Kemenko Bidang Kemaritiman menegaskan bahwa sektor pariwisata tidak bisa dilepaskan dalam dunia investasi. Apalagi pariwisata sudah ditetapkan jadi Core Business Pemerintah RI. Untuk itu membangun trust (kepercayaan) adalah hal yang wajib dilakukan untuk menggaet investasi
"Tourism sudah jadi bagian yang tak terelakkan dalam investasi. Kalau trust bisa terbangun maka investasi bisa mengalir," tegas Agus.
Rakornas Pariwisata III yang digelar selama 2 hari hingga Kamis ini dihadiri 600 peserta dari berbagai unsur. Di acara ini juga dilakukan penanda tanganan MoU antar pihak-pihak terkait. Diharapkan dari Rakornas ini bisa membantu industri meraih investasi.
"Kalau tidak bantu industri, percuma Kemenpar ada. Dari Rakornas ini diharapkan bisa membantu industri untuk meraih investasi," tutup Arief.
(sna/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!