Ada aturan baru mengenai mekanisme biometrik pengambilan sidik jari dan retina bagi visa wisatawan atau jamaah umrah ke Arab Saudi oleh agen visa yaitu Visa Facilitation Service (VFS) Tasheel. Penyelenggara visa ini dianggap travel agent umrah mempersulit jamaahnya.
"Kami PATUHI ikut menyuarakan tuntutan masyarakat terhadap permasalahan VFS yang akan membuat susah perjalanan umrah. Oleh karena itu kami hadir dan alhamdulilah tadi diterima dubes," kata salah satu koordinator massa JUMRAT (Jamaah Umrah dan Masyarakat Tolak) VFS Tasheel, Luki Ahmad dari Asosiasi Patuhi di depan Kedubes Arab Saudi, Jl Rasuna Said, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dubes mengucapkan terima kasih dan menyampaikan inilah hak saudara dalam berpendapat. Kami akan membawa persoalan ini kepada negara kami di sana karena ada surat yang kami minta," ucap dia menirukan perkataan Dubes Arab Saudi.
"Sehingga patut untuk dipertimbangkan dan Insya Allah negara kami akan mempertimbangkan pelayanan VFS kami di Indonesia," imbuhnya.
VFS Tasheel dianggap menyulitkan jamaah Indonesia yang akan beribadah ke Tanah Suci. Agen visa dari Kedubes Arab Saudi itu dinilai tak mengakomodir jamaah Indonesia yang kebanyakan berasal dari pedesaan atau daerah terpencil.
VFS Tasheel memang menjanjikan adanya kantor perwakilan di tiap kota provinsi. Namun jika hanya ada satu per provinsi maka masih menyulitkan dan harus memakan waktu lama jika jamaah berasal dari desa.
![]() |
Setelah dari Kedubes Arab Saudi, pendemo dari gabungan travel agent itu akan mendatangi Kemenag dan Kemlu. Mereka akan menyuarakan hal yang sama.
"Alasannya nanti di sana (Kemenag dan Kemlu) sama, VFS Tasheel tidak mempermudah orang beribadah," pungkasnya. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol