Terciptanya rekor kunjungan wisman ke Sulut meskipun terjadi gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah membuktikan tangguhnya sektor pariwisata Sulut.
"Jarak Palu dengan Manado lumayan jauh. Turis tetap berkunjung dan menikmati Manado," kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam keterangan tertulis, Senin (8/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula erupsi Gunung Soputan yang sempat terjadi belum lama ini, tidak mempengaruhi sektor pariwisata Sulut. Bahkan Bandara Sam Ratulangi Manado tetap membuka pelayanan seperti biasanya.
"Tapi saya tetap mengimbau masyarakat tetap waspada," kata Olly.
Tentunya capaian ini tak lepas dari peran Olly yang sudah hampir tiga tahun memimpin Sulut. Pencapaian ini pun dinilai luar biasa karena rata-rata kunjungan wisman ke Sulut selama 10 tahun terakhir hanya berkisar di angka 10 ribu sampai 15 ribu orang per tahun.
Keadaan ini mulai membaik sejak Juli sampai Desember 2016 ketika Olly bersama wakilnya Steven Kandouw mulai memegang kendali Sulut. Jumlah wisman yang mengunjungi Sulut mencapai 46 ribu orang, lalu pada 2017 kembali meningkat hingga mencapai 86 ribu orang yang didominasi turis asal China.
Para wisatawan tersebut juga menguntungkan perekonomian Sulut. Pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai 6,23 persen atau di atas rata-rata nasional itu juga didukung sektor pariwisata.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung besarnya spending money wisman di Sulut yang bisa mencapai rata-rata Rp 15 juta per wisman, dan Rp 5 juta juta per wisatawan nusantara.
Sementara itu, Direktur di MM Travel Manado dan tour operator wisatawan China ke Manado yang juga bekerja sama dengan maskapai Lion Air, Ricky Bong mengatakan bahwa turis China sangat menyukai Manado.
"Kami menargetkan akhir 2018 nanti, dari 7 kota di China yang selama ini diterbangi langsung Lion Air ke Manado, maka semoga kita bisa buka 3 kota baru lagi menjadi total 10 kota dan di 2019 awal tambah jadi 12 kota," kata Ricky.
Kapasitas Bandara Sam Ratulangi Ditambah
Berbagai faktor pendukung pun dibenahi, salah satunya bandara. Terkait hal tersebut, nantinya PT Angkasa Pura I (Persero) akan membangun gedung terminal baru khusus internasional di area Bandara Sam Ratulangi Manado.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi Minggus ET Gandeguai mengatakan luas gedung baru tersebut adalah 30 ribu meter persegi atau lebih luas dari gedung terminal yang eksisting ada sekarang di bandara ini. Ditargetkan, akhir 2019, gedung terminal sudah harus selesai dan diresmikan.
"PT Angkasa Pura sangat mendukung pembangunan pariwisata di Sulawesi Utara yang dimotori Pak Gubernur Olly Dondokambey," kata Minggus.
Sebagai informasi, tingkat pertumbuhan ekonomi Sulut dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan. Pada 2015 diketahui pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai angka 6,12 persen dan pada 2017 naik mencapai angka 6,32 persen, atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
(mul/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!