Semenjak terimbas gempa akhir bulan Juli lalu, pendakian Gunung Rinjani dikabarkan tutup hingga 2020. Namun, pemerintah dan pihak-pihak yang berkepentingan mengurus Gunung Rinjani terus melakukan langkah-langkah alternatifnya.
"Gunung Rinjani sampai hari ini masih tutup. Hari senin baru update," kata Kadispar NTB, Lalu M Faozal dalam sambungan telepon dengan detikTravel, Kamis (11/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih mendalami kembali titik kerusakan di jalur. Kita butuh waktu recovery. Hari Rabu (kemarin) survei, ada TNGR, Dispar NTB, Polisi, dan komunitas," jelas Faozal.
Hasilnya, tim survei masih mengkaji kerusakan-kerusakan yang ada di jalur pendakian di Gunung Rinjani. Jadi untuk traveler yang sudah ingin mendakinya diharap bersabar terlebih dahulu.
"Jadi ada gambar dengan titi-titik kerusakan. Itu yang tim sedang kaji," tutup dia.
BACA JUGA: Dear Traveler, Gunung Rinjani Kemungkinan Ditutup Sampai 2020
Sebelumnya, diberitakan bahwa longsor terus terjadi di lereng pendakian Gunung Rinjani, Lombok hingga akhir bulan lalu. Kegiatan pendakian kemungkinan ditutup sampai 2020 menunggu situasi normal.
Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, menjelaskan longsoran terus terjadi sejak bencana gempa bumi. Akibatnya, beberapa jalur utama pendakian tertutup tanah, pasir dan belum bisa dilewati hingga saat ini.
"Longsoran terus terjadi hingga hari ini (25/9). Belum bisa dipastikan sampai kapan jalur pendakian ke Rinjani ditutup, karena longsoran itu proses yang alami," terang Sudiyono dihubungi detikTravel, Selasa (25/9). (msl/aff)












































Komentar Terbanyak
Fadli Zon: Banten Sudah Maju dan Modern Sebelum Bangsa Eropa Datang
Hotel di Surabaya Jadi Saksi Bisu Pesta Seks 34 Pria, Ini Faktanya
Strategi Baru Bandara Kertajati Melawan Sepinya Penerbangan