Pernyataan itu disampaikan Arief saat berada di Ideafest 2018 yang berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC).
"Presiden sudah menyampaikan jika pertumbuhan pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor tertinggi. Ini diperkuat dengan laporan The World Travel and Tourism Council (WTTC) mengenai negara dengan pertumbuhan pariwisata terbesar. Indonesia ada di peringkat 9 dunia, nomor 3 Asia dan nomor 1 di Asean yang artinya di atas negara di Asia Tenggara lainnya," ungkap Arief, dalam keterangannya, Selasa (30/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus terus bergerak dan melahirkan inovasi baru karena pada persaingan nanti, yang muncul bukan yang besar mengalahkan yang kecil. Tetapi, yang cepat akan mengalahkan yang lambat," lanjut Arief.
Dalam industri pariwisata kata Arief, kecepatan itu ditunjukkan dengan pertumbuhan dan Kemenpar sudah membuktikan itu. Hasilnya, pertumbuhan pariwisata Indonesia terbesar di Asean, nomor tiga di Asia, dan peringkat sembilan dunia.
Hal itu yang membuat Kemenpar ditetapkan menjadi Kementerian Pariwisata terbaik di Asia Pasifik karena memberikan hasil yang positif. Arief yakin dengan keunggulan sektor ini, Indonesia akan bisa mengalahkan pariwisata negara lain.
"Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kota bisa menjadi tercepat, terbaik dan terbesar. Ini harus dimanfaatkan," imbuh Arief.
Pada kesempatan yang sama, Arief tak lupa untuk memberikan pesannya pada peserta Ideafest 2018 agar bisa meraih hasil yang maksimal dari apa yang diinginkan.
"Pertama, kenali dunia. Dengan mengenai dirimu, maka akan memenangi peperangan. Lalu, tidak boleh tumbuh lebih rendah dari market karena jika tumbuh lebih rendah dari market, berarti sedang menuju kehancuran. Kemudian, kenali juga musuhmu. Seperti di perusahaan harus ada musuh atau pesaing, kalau tidak ada, ciptakanlah karena berbisnis tanpa persaingan akan membuat pertumbuhan menjadi lambat. Pelayanan yang diberikan juga akan buruk," jelasnya.
Lebih lanjut kata Arief, pariwisata di Indonesia memiliki pesaing, emotional competitornya adalah Malaysia. Sedangkan profesional competitor adalah Thailand.
"Di sektor pariwisata, ada ekonomi kreatif. Makanya ekonomi kreatif juga termasuk dalam sektor unggulan. Dan baru pertama kalinya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi unggulan. Inilah kabar baiknya bagi kalian semua," tutup Arief. (idr/fay)












































Komentar Terbanyak
Bonnie Blue, si Artis Porno Penuh Sensasi Itu Akhirnya Diusir dari Bali
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Fadli Zon Jumpa PB XIV Mangkubumi di Jakarta, Bahas Kepemimpinan Keraton Solo