Melansir Travel+Leisure, Sabtu (10/11/2018), pesawat telah dikembangkan bertahun-tahun lamanya dengan berbagai terobosan dalam teknik aerospace. Mulai dari bentuknya yang sederhana hingga pesawat raksasa yang mampu membawa ratusan penumpang ditambah kargo.
Para insinyur secara terus-menerus merampingkan bodi pesawat dan memperbaiki aerodinamika pesawat. Menyoal jendela persegi ada di desain awal pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebabnya, yakni jendela berbentuk persegi. Jadi, sudut tajam itu adalah titik lemah alami di mana stres berkonsentrasi dan akan semakin melemah oleh tekanan udara.
Ketika mengalami tekanan berulang, empat sudut pada jendela persegi akan menjadi sumber bencananya. Lalu diciptakanlah jendela melengkung atau bulat.
Jendela melengkung tidak memiliki titik fokus stres. Stres didistribusikan yang akan mengurangi kemungkinan retak atau pecah.
Bentuk lingkaran juga lebih kuat dan menahan deformasi. Dengan demikian dapat bertahan dari perbedaan tekanan ekstrim di bagian dalam dalam dan luar pesawat.
Oleh karenanya, saat ini, traveler mampu melihat keluar jendela meski di ketinggian 35 ribu kaki. Itu berkat desain bulat jendela pesawat. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum