Suka Duka Pedagang Gelang di Pantai Kuta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Suka Duka Pedagang Gelang di Pantai Kuta

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Jumat, 16 Nov 2018 21:57 WIB
Pedagang gelang di Pantai Kuta (Aditya/detikTravel)
Kuta - Semakin siang jumlah turis yang berdatangan ke Pantai Kuta, Bali makin ramai. Meski begitu, belum semua pedagang kebagian rezeki.

Salah satunya Wayan Asmini (42). Dia terlihat duduk beristirahat di dekat pintu gerbang Pantai Kuta, sementara beberapa pedagang lain terlihat asyik mengobrol satu dengan lainnya.

Wayan sudah menjajakan dagangannya sejak pukul 10.00 Wita, tapi belum ada dagangannya yang terjual. Baru siang hari ada temannya yang meminjam dagangan menyetorkan keuntungan dari penjualan gelang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehari kadang laku 10 atau 5 nggak mesti. Kadang nggak dapat sama sekali. Kadang gelang modal 20 saya jual Rp 40-50 ribu, ada juga harga satu Rp 5 ribuan-10 ribu/tiga," terangnya kepada detikTravel, Jumat (16/11/2018).

Gelang dagangan Wayan (Aditya/detikTavel)Gelang dagangan Wayan (Aditya/detikTavel)
Wayan mengaku sudah berjualan sejak 1995. Dia memang lebih suka berdagang ketimbang ikut orang.

"Sudah dari dulu jualan di sini 23 tahun, nggak punya kerjaan lain. Di sini nggak ada yang ngatur. Kalau kerja di hotel kan full seminggu paling satu kali libur," tuturnya.

Dia bercerita, Pantai Kuta paling ramai dikunjungi wisatawan pada sore hari. Wayan mengaku lebih banyak cerita duka daripada suka selama berjualan.

"Kayaknya banyakan keselnya, kadang (saya) nawarin (turis) nggak mau tapi sama yang lain mau. Kadang ngerasa bodoh, kadang ada rezeki kita tolak. Pernah dulu saya bilang Rp 100 ribu, tapi dikasih uang USD 1 dollar saya pegang saja, turisnya batal beli," cerita Wayan.

Kisah para pedagang ini, kadang luput dari perhatian kita saat liburan ke Bali. Pantai Kuta memang penuh cerita, dari para manusia yang hadir di sana. (krn/rdy)

Hide Ads