"Alhamdulillah. Kegiatan ini adalah pilot project, melalui inovasi Proyek Perubahan yang digagas oleh saya dalam kapasitas sebagai Asdep sekaligus sebagai perwakilan dari Kemenpar yang mendapat tugas mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXIII/2018. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia di Cimahi, Bandung," kata Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Hariyanto dalam keterangan tertulis, Senin (19/11/2018).
Minuman Hydro Coco produksi Kalbe Farma bekerja sama dengan Pasar Karetan dan membuka Booth di Pasar yang terletak di Kendal, Jawa Tengah, sejak Minggu (18/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hariyanto berharap hal ini membawa manfaat bagi kemajuan pariwisata Indonesia pada umumnya, dan bagi masyarakat setempat di Pasar Karetan, Kendal, pada khususnya.
"Ternyata pasar ini luar biasa. Pasar yang berbeda. Pasar yang punya konten menarik. Kuliner yang nikmat. Terasa sekali kekeluargaannya dan tenang di sini," kata Hariyanto.
Seperti diketahui, Kemenpar menginisiasi kerja sama antara pihak industri yang telah di co-branding dengan komunitas. Kerja sama ini diharapkan akan saling menguntungkan dan hasil akhirnya adalah kegiatan matchmaking tersebut.
Hariyanto yang juga didampingi oleh perwakilan dari GenPi Nasional, media, dan rombongan dari Jakarta itu menilai selama ini Kemenpar telah melakukan co-branding dengan sejumlah industri. Hydro Coco merupakan salah produk yang juga sudah melakukan Co-Branding dengan Kemenpar.
"Kerjasama co-branding yang kita jalin jelas saling menguntungkan, saling membutuhkan. Ini langkah yang luar biasa. Karena, jarang sekali logo atau brand pemerintah diterima swasta dengan terbuka. dan selain itu kami juga bangga sekarang sudah bersama dengan komunitas saling sinergi," tutur Hariyanto.
Hariyanto menambahkan, secara formal belum ada yang menyatukan antara industri dan komunitas. Dengan momentum ini semoga akan lahir berbagai kerja sama berikutnya di destinasi digital lainnya.
"Yang sedang kita rintis, bagaimana industri dan komunitas itu bisa bekerja sama dengan difasilitasi Kemenpar. Kita akan fasilitasi kerja sama yang saling menguntungkan. Tentunya dengan MoU, ini akan kami lakukan terus di destinasi digital lainnya," paparnya.
Hariyanto juga mengaku bahwa jalan ke arah itu telah dirintis. Buktinya adalah hadirnya Hydro Coco di Pasar Karetan milik komunitas GenPI Jawa Tengah.
"Matchmaking kerjasama ini, atau aktivitasnya di destinasi digital. Kenapa destinasi digital? Karena destinasi digital adalah bagian dari aktivitas offline GenPI. Sementara Pasar Karetan dipilih karena menjadi pilot project, jadi percontohan destinasi digital GenPI. Ini tahap awal. Rencananya tahun depan ada 5 matchmaking lagi. Atau total 6 kerjasama industri dengan komunitas," paparnya.
Head of Kalbe Beverages PT Kalbe Farma Tbk Ronald Unadi juga mengaku senang dengan program matchmaking yang sudah mulai dieksekusi Kemenpar ini. Ronald juga hadir langsung ke Pasar Karetan dan melihat keindahan Pasar yang terletak di Pohon Karet yang luas tersebut. Menurutnya, saat ini Brand Wonderful Indonesia sudah semakin mendunia.
"Namun salah satu yang paling utama, brand Wonderful Indonesia sudah cukup kuat di dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah penghargaan yang diraih Kemenpar dengan Wonderful Indonesia-nya, jadi kami produk ikut terangkat dengan brand Kemenpar yang semakin mendunia," katanya.
Bahkan Ronald menceritakan bahwa Hydro Coco tidak sendirian, saat ini sudah ada 131 brand yang melakukan Co-Branding.
"Matchmaking dengan Pasar Karetan atau Destinasi Digital merupakan sebuah langkah maju," kata Ronald.
Perkembangan yang dimaksud ini adalah menjalin kerja sama antara industri dengan komunitas yang didukung Kemenpar, yaitu GenPI.
"Kami juga ingin bersinergi dengan komunitas, apalagi milineal jaman now seperti GenPi merupakan ujung tombak promosi pariwisata Indonesia di Sosia Media. Tentu saja brand kami juga akan ikut terangkat,"kata Ronald.
Sementara GenPI Nasional yang diwakili Ketua Bidang Online, Eko Nuryono berharap matchmaking Hydro Coco dan Pasar Karetan yang digelar pada Minggu (18/11/2018) itu bisa bermanfaat untuk insan pariwisata Indonesia.
"Kami bersyukur semua lancar. Harus bisa menguntungkan kedua pihak. Kita akan bantu promosinya melalui sosial media agar viralnya maksimal. Yang paling penting, bisa terus mengangkat pariwista di daerah," papar Eko.
Sedangkan Juragan Pasar Karetan Mei Kristianti mengucapkan terima kasih atas kerja sama ini.
"Pasar Karetan sudah berajalan 1 tahun. Banyak dinamika yang kita lalui. Seperti bagaimana kita hatus mengenalkan pariwisata ke masyarakat. Hingga akhirnya kita punya massa, dan follower. Dari situ kita bisa melakukan bisnis. Dan kita sudah siap," tutur Mei.
Mengenai matchmaking, wanita berambut panjang ini menambahkan setiap destinasi digital berbeda kebutuhan.
"Di Karetan, kita sudah siapkan sejumlah spot. Misalnya Hydro Coco mau membangun spot selfie, kita sudah siapkan gambarannya. Tapi bagaimana nanti perlakukan spot itu, nanti akan dibahas lagi lebih detail bentuk kerjasama Matchmakingnya," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, industri dan GenPI bisa menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
"Tahun 2018 ini, saya ingin agar penetrasi brand Woderful Indonesia dan Pesona Indonesia lebih mendalam lagi. Caranya, dengan menjadikannya sebagai brand milik seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Wonderfull Indonesia/Pesona Indonesia harus menjadi "People's Brand". Brand yang dimiliki, dicintai, dan dibanggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Arief meyakini dengan "sense of ownership" dan "sense of proud" yang tinggi terhadap brand Wonderfull Indonesia/Pesona Indonesia, maka akan muncul kesadaran seluruh lapisan masyarakat.
"Kesadaran untuk mengembangkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen Pak Jokowi untuk menjadikan pariwisata sebagai core economy bangsa. Karena menjadi pilar ekonomi bangsa, maka sektor ini harus didukung dan dibela oleh seluruh rakyat Indonesia, tak cukup hanya oleh Kemenpar," tutupnya. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum