Sabtu, 24 Nov 2018 19:20 WIB
TRAVEL NEWS
Wonderful Indonesia Mejeng di Korea Selatan
Tia Reisha
detikTravel

Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperluas promosi wisata Wonderful Indonesia ke beberapa negara di dunia. Salah satunya adalah Negeri Ginseng, Korea Selatan.
Promo dilakukan di Seoul pada 4 unit LED. Masing-masing berada di Dongdaemon, Gangnam Station City Building, Jongno SC First bank, dan Yengdeungpo. Promo terpasang pada 1-30 November 2018.
"Tahun 2018 ini, Kementerian Pariwisata telah menargetkan sebesar 430 ribu wisatawan asal Korea Selatan. Untuk itu, promosi perlu dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).
Media yang digunakan untuk promosi pun beragam. Di Belanda, brand Wonderful Indonesia terpasang di digital screen. Pemasangan dilakukan hingga 25 November dengan menampilkan destinasi pariwisata Komodo di NTT, penari Legong di Bali, dan Pantai Atuh di Bali.
Di China promosi ditampilkan pada giant LED screen hingga 30 November mendatang. Pemasangan dilakukan pada 2 unit LED di Shanghai People sq dan Zhongshan Park. Materi pemasangan promosi Wonderful Indonesia berupa video Wonderful Indonesia bertema nature. Nia mengatakan pihaknya memiliki target kunjungan sebanyak 3 juta wisatawan dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Pasar China merupakan salah satu fokus dengan target terbesar di 2018, yaitu 3 juta wisatawan. Wonderful Indonesia pun menginvasi ke sana. Dan kita memilih Kota Shanghai karena merupakan kota terpadat di China yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 20 juta jiwa. Shanghai juga menjadi Showpiece Booming Economy," katanya.
Di Timur Tengah, media yang digunakan lebih beragam. Wonderful Indonesia terpasang di duty free boxes, hanging banner, glass gate sticker, dan lightbox. Pemasangannya dilakukan hingga 22 Desember dan sebagian sampai 30 Desember.
Sementara di Inggris, Wonderful Indonesia bisa dijumpai di open great bus dan black cab taxi. Sebagian promo Wonderful Indonesia dilakukan hingga akhir November dan sebagian lagi hingga awal Desember.
"Tahun ini, Wonderful Indonesia kembali unjuk keindahan di kegiatan WTM London. Setidaknya, 2 unit lightbox, 8 unit banner, 30 unit sticker floor, dan 15 unit digital screens yang menampilkan berbagai keindahan destinasi. Seperti Banyuwangi, Bali, Borobudur, Danau Toba, dan Komodo bertebaran di seluruh arena WTM London selama kegiatan berlangsung," jelas Nia.
Nia melanjutkan, promosi Wonderful Indonesia juga dilakukan pada 350 unit black cab taxi dan 15 unit open great bus yang akan mengelilingi Kota London mulai 1-30 November 2018.
Open great bus mengelilingi rute strategis seperti London Eye, Westminster Bridge, Westminster Abbay, Buckingham Palace, dan Oxford Circus. Kawasan ini tidak pernah sepi dikunjungi penduduk lokal maupun turis.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung penuh promosi tersebut. Menurutnya promosi ini bisa memberi informasi terkait destinasi baru di Indonesia pada warga asing di luar negeri.
"Meski Indonesia sudah dikenal di luar negeri, kita tetap harus melakukan promosi. Wisatawan harus diberi informasi apa yang baru dari destinasi di Indonesia," katanya. (prf/fay)
Promo dilakukan di Seoul pada 4 unit LED. Masing-masing berada di Dongdaemon, Gangnam Station City Building, Jongno SC First bank, dan Yengdeungpo. Promo terpasang pada 1-30 November 2018.
"Tahun 2018 ini, Kementerian Pariwisata telah menargetkan sebesar 430 ribu wisatawan asal Korea Selatan. Untuk itu, promosi perlu dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).
Media yang digunakan untuk promosi pun beragam. Di Belanda, brand Wonderful Indonesia terpasang di digital screen. Pemasangan dilakukan hingga 25 November dengan menampilkan destinasi pariwisata Komodo di NTT, penari Legong di Bali, dan Pantai Atuh di Bali.
Di China promosi ditampilkan pada giant LED screen hingga 30 November mendatang. Pemasangan dilakukan pada 2 unit LED di Shanghai People sq dan Zhongshan Park. Materi pemasangan promosi Wonderful Indonesia berupa video Wonderful Indonesia bertema nature. Nia mengatakan pihaknya memiliki target kunjungan sebanyak 3 juta wisatawan dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Pasar China merupakan salah satu fokus dengan target terbesar di 2018, yaitu 3 juta wisatawan. Wonderful Indonesia pun menginvasi ke sana. Dan kita memilih Kota Shanghai karena merupakan kota terpadat di China yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 20 juta jiwa. Shanghai juga menjadi Showpiece Booming Economy," katanya.
Di Timur Tengah, media yang digunakan lebih beragam. Wonderful Indonesia terpasang di duty free boxes, hanging banner, glass gate sticker, dan lightbox. Pemasangannya dilakukan hingga 22 Desember dan sebagian sampai 30 Desember.
Sementara di Inggris, Wonderful Indonesia bisa dijumpai di open great bus dan black cab taxi. Sebagian promo Wonderful Indonesia dilakukan hingga akhir November dan sebagian lagi hingga awal Desember.
"Tahun ini, Wonderful Indonesia kembali unjuk keindahan di kegiatan WTM London. Setidaknya, 2 unit lightbox, 8 unit banner, 30 unit sticker floor, dan 15 unit digital screens yang menampilkan berbagai keindahan destinasi. Seperti Banyuwangi, Bali, Borobudur, Danau Toba, dan Komodo bertebaran di seluruh arena WTM London selama kegiatan berlangsung," jelas Nia.
Nia melanjutkan, promosi Wonderful Indonesia juga dilakukan pada 350 unit black cab taxi dan 15 unit open great bus yang akan mengelilingi Kota London mulai 1-30 November 2018.
Open great bus mengelilingi rute strategis seperti London Eye, Westminster Bridge, Westminster Abbay, Buckingham Palace, dan Oxford Circus. Kawasan ini tidak pernah sepi dikunjungi penduduk lokal maupun turis.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung penuh promosi tersebut. Menurutnya promosi ini bisa memberi informasi terkait destinasi baru di Indonesia pada warga asing di luar negeri.
"Meski Indonesia sudah dikenal di luar negeri, kita tetap harus melakukan promosi. Wisatawan harus diberi informasi apa yang baru dari destinasi di Indonesia," katanya. (prf/fay)