Kajian atau seminar tentang Cheng Ho pun sering digelar untuk menggali jejak-jejak Cheng Ho, salah satunya seminar internasional 'Jejak-jejak Laksamana Cheng Hwa' di Hotel Aston, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (26/11/2018). Seminar internasional itu menghadirkan guru besar ilmu sejarah Unpad Nina Herlina, dan filolog Raffan S Hasyim, dan pakar sejarah Laksamana Cheng Ho yang juga Direktur Cheng Ho Cultural Museum, Malaka, Tan Ta Sen.
Dalam seminar itu mengungkapkan Laksamana Cheng Ho merupakan tokoh yang membawa dua mubalig penyebar Islam di Cirebon yaitu Syekh Quro dan Syekh Nurjati. Kedua mubalig tersebut mengikuti ekspedisi Cheng Ho yang ketiga, yang diturunkan di Pelabuhan Cirebon atau Muara Jati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Guru besar ilmu sejarah Unpad Nina Herlina mengatakan ekspedisi Cheng Ho ke beberapa daerah di Nusantara terjadi pada tahun 1405-1433. Dalam ekpedisinya itu, lanjut Nina, Cheng Ho membawa misi perdamaian serta penyebaran Islam.
"Ekspedisi pertamanya (Cheng Ho) membawa armada kapal yang besar, ada yang menyebutnya 200 kapal ada juga yang 300 kapal. Kekuatan pasukannta hingga 27.800 orang. Misinya membawa perdamaian dan penyebaran Islam," katanya.
Lebih lanjut, Nina mengatakan Cheng Ho sempat bersandar di Pelabuhan Muara Jati Cirebon. Saat itu Cheng Ho hendak mengisi perbekalan dan air bersih untuk pasukannya. Cheng Ho menyandarkan 70 kapal di Pelabuhan Muara Jati cirebon.
![]() |
"Mencari perbekalan dan air bersih. Karena waktu itu air bersih banyak ditemui di sekitar Pelabuhan Muara Jati. Di Cirebon itu selama tujuh hari tujuh malam. Cheng Ho tak menetap di Cirebon," ucap Nina.
Lagi, Nina menceritakan Cheng Ho dan pasukannya kembali ke Cirebon pada ekspedisi ketiganya. Dalam ekspedisi tersebut, lanjut dia, Cheng Ho menetap lebih lama dibandingkan pertama kali mendarat di Cirebon.
"Saat bersandar lagi di Cirebon, Cheng Ho menbawa Syekh Quro dan Syekh Nurjati, yang mudian turun dan menetap di Cirebon untuk menyebarkan Islam. Jadi, jasa Cheng Ho itu sangat besar untuk penyebaran Islam di Cirebon dan sekitarnya. Namun, banyak artefak Cheng Ho yang belum tergali, bahkan terbengkalai hingga musnah," katanya.
Direktur Cheng Ho Cultural Museum Tan Ta Sen menyimpulkan agar dibentuk tim khusus yang menggali peninggalan Cheng Ho di Cirebon. Tim tersebut, lanjut Tan Ta Sen, akan dibiayai Internasional Zheng He Society.
"Tim ini segera mungkin dibentuk. Untuk membedakan mana yang dongeng, dan mana yang sejarah. Kewajibannya meneliti dan mengembangkan warisan sejarah di Cirebon," kata pakar sejarah Laksamana Cheng Ho itu.
Tan Ta Sen mengatakan selain Cirebon, ada delapan daerah lainnya yang tercatat pernah disinggahi Cheng Ho. Namun, lanjut dia, pihaknya akan memilih Cirebon untuk pilot project pertama tentang penelitian jejak-jejak Cheng Ho.
"Ada sembilan daerah, Semarang, Palembang, Tuban, dan lainnya. Kita Cirebon dulu yang digali, nanti bisa daerah lainnya. Segera mingkin tim akan dibentuk," ucapnya. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan