Melalui Media Sosial, Jokowi Dukung Pariwisata Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melalui Media Sosial, Jokowi Dukung Pariwisata Indonesia

Mustiana Lestari - detikTravel
Jumat, 30 Nov 2018 17:50 WIB
Foto: shutterstock
Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan dukungannya terhadap pariwisata Indonesia melalui media sosial Instagram miliknya. Jokowi mengatakan pemerintah akan terus fokus untuk membangun sektor pariwisata dan pertumbuhan pariwisata dunia berada pada angka 7 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi dunia hanya 3,5 persen.

"Artinya, pertumbuhan pariwisata dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi dunia," jelasnya dalam Instagram miliknya, Kamis (29/11/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui akun Instagram @jokowi, dia menilai hal ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ini pula yang jadi alasan Pemerintah Indonesia membangun 10 Bali Baru.

"Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke negeri kita terus tumbuh. Bahkan ketika ada berita-berita tentang gempa bumi dan tsunami, kunjungan wisatawan tetap mengalir," ujarnya.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku akan terus melakukan promosi Wonderful Indonesia menggunakan pendekatan DOT (Destination, Original, dan Time), termasuk dengan BAS (Branding, Advertising, dan Selling), sekaligus media strategy dengan pendekatan POSE khususnya pada pasar utama. Di antaranya dengan berpartisipasi pada event pameran pariwisata internasional.



Strategi pemasaran dengan pendekatan DOT akan difokuskan pada 10 Bali Baru, dimana Akses, Amenitas, Akses (A3) sudah siap. Bali Baru sendiri meliputi Great Jakarta, Great Bali, Great Kepri, Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang), Bunaken-Wakatobi Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi.

"Kita juga akan melakukan transformasi menuju pariwisata 3C, yaitu CEO Commitment, Change Agent, dan Competence," bebernya.

Arief juga telah meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangandaran. Ia juga melihat pembangunan lokasi Marine Research Centre (SeaWorld), termasuk fasilitas Pelabuhan di Pantai Timur Pangandaran.

"Bisa dikatakan, Pangandaran adalah Bali-nya Jawa Barat. Pangandaran memiliki destinasi wisata yang beragam mulai dari pantai, sungai, bukit, dan cagar alam. Nantinya, wisatawan yang berkunjung ke pantai Pangandaran akan semakin mudah," ujarnya.

Di lain pihak, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah berkomitmen mencanangkan daerahnya menjadi provinsi pariwisata. Khusus KEK Pangandaran, Pemprov Jabar akan mengalokasikan anggaran Rp 40-65 miliar untuk penataan.

"Agar Pangandaran jadi destinasi wisata kelas dunia, semua harus berstandar internasional. Kawasan pasirnya tetap harus ada. Tempat duduk di pantai akan dibuat sebagus mungkin sehingga wisatawan tak duduk sembarangan. Pangandaran harus naik kelas, seperti Hawaii," tegasnya.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Kemenpar pun menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 17 juta pada tahun 2018, dan 20 juta pada tahun 2019. Target tersebut tentu sangat mungkin dicapai mengingat Indonesia memiliki banyak destinasi unggulan.

Merujuk data BPS, kunjungan wisman ke Indonesia meningkat 11,81 persen. Dari 10,7 juta selama periode Januari-September 2017, menjadi 11,9 juta selama Januari-September 2018. Data tersebut jelas menjadi penyemangat untuk terus mengembangkan pariwisata Indonesia, sekaligus mempromosikannya ke luar negeri. (mul/mpr)

Hide Ads