Goyang Fitri Carlina Sedot 1.636 Wisman Malaysia ke Nanga Badau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Goyang Fitri Carlina Sedot 1.636 Wisman Malaysia ke Nanga Badau

Nabila Nufianty Putri - detikTravel
Senin, 17 Des 2018 20:40 WIB
Foto: Dok Kemenpar
Jakarta - Dari 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Nanga Badau berpotensi sebagai penyumbang besar wisman Malaysia. Sebab, kawasan ini memang berbatasan darat dengan Negeri Jiran, Malaysia.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak hanya sekadar memanfaatkan kondisi geografis, mereka pun melakukan aksi jemput bola dengan gelaran Festival Wonderful Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat. Hasilnya yang terlihat juga sukses dengan ribuan Wisatawan Mancanegara (Wisman) asal Malaysia datang ke perbatasan tanah air tersebut.


Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni mengatakan festival yang dikemas dengan konsep konser musik terbukti ampuh dan efektif dalam mendatangkan wisman. Terlebih, dihadirkan pula pedangdut terkenal Fitri Carlina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Musik dangdut sudah sangat populer bagi warga Malaysia. Konser semacam ini selalu digemari di wilayah perbatasan. Penggemar Fitri Carlina pun terhitung banyak di Malaysia. Data yang kita peroleh dari perbatasan, ada 1.636 warga Malaysia hadir pada acara ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/12/2018).

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono mengingatkan bahwa konser musik tersebut bukan satu-satunya hiburan yang bisa dinikmati. Ia turut mengajak warga Malaysia yang datang ke Badau untuk melihat lebih dekat keindahan Danau Sentarum.

Danau Sentarum berada di wilayah Taman Nasional Danau Sentarum, di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Sebagai objek wisata, danau ini sangat unik, sebab jika musim penghujan tiba, akan tergenang air sedalam 6 sampai 15 meter. Pemandangan kontras muncul saat kemarau, di mana 80 persen wilayah Danau Sentarum akan mengering.

"Saat kemarau, akan terbentuk kolam-kolam kecil berisi ikan. Masyarakat pun dengan mudah memanen ikan-ikan tersebut. Namun, baik saat kemarau maupun penghujan, wisatawan akan menemukan flora dan fauna yang berbeda-beda. Itulah uniknya Danau Sentarum," paparnya.

Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero membenarkan kondisi tersebut. Saat kemarau air danau akan mengalami surut, bahkan sampai airnya kering hingga berubah menjadi savana. Biasanya, area danau akan berubah menjadi tempat olahraga, misalnya bermotor.

"Kebalikannya, saat musim hujan, air bisa mencapai kedalaman hingga 15 meter. Airnya pun cukup unik, berwarna hitam kemerahan. Warna ini dipengaruhi kandungan limbah yang berasal dari hutan gambut, serta dari pohon dan daun yang membusuk," tuturnya.

Untuk mengelilingi danau, menurutnya tidak bisa dilakukan dalam waktu seminggu. Sebab, luas danau cukup besar, lebih dari 1 juta hektare. Saking luasnya, hamparannya sangat luas sehingga memanjakan pandangan mata.

"Wisatawan yang datang bisa dipandu untuk menikmati keindahan Danau Sentarum. Bahkan, bagi wisman yang ingin berlibur dalam beberapa hari, bisa menginap di rumah-rumah warga yang difungsikan sebagai homestay," ujarnya.


Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan wisatawan Malaysia paling mudah ditarikan ke Indonesia lewat perbatasan. Hal tersebut karena beragam atraksi terus digencarkan di dekat pintu-pintu masuk Tanah Air. Termasuk di Nanga Badau, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat.

"Konser yang digelar di perbatasan selalu banyak pengunjung, khususnya dari Malaysia. Ini kami lakukan agar potensi yang dimiliki Kabupaten Kapuas semakin tereksplor dengan baik untuk pariwisata," tandas menteri asal Banyuwangi itu. (ega/fay)

Hide Ads