Geopark di Banyuwangi Masuk Penilaian UNESCO, Menpar Ucapkan Selamat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Geopark di Banyuwangi Masuk Penilaian UNESCO, Menpar Ucapkan Selamat

Ardian Fanani - detikTravel
Rabu, 02 Jan 2019 16:50 WIB
Foto: (Ardian Fanani/detikTravel)
Banyuwangi - Banyuwangi dikunjungi Sekjen GGN UNESCO Guy Martini pada tanggal 29 hingga 31 Desember 2018 lalu. Menpar Arief pun mengucapkan selamat untuk penilaian geopark di sana.

Langkah Banyuwangi menjadi bagian dari Global Geopark Network (GGN) UNESCO makin terbuka lebar. Sebab Sekjen GGN UNESCO Guy Martini telah mengunjungi Banyuwangi, 29 hingga 31 Desember 2018 lalu. Guy Martini dibuat terpukau setelah mengunjungi Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen, dan Desa Adat Kemiren.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun angkat suara. Menpar Arief mengucapkan selamat kepada Kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini. Baginya Banyuwangi akan mendapatkan keuntungan berlipat jika masuk ke dalam GGN UNESCO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsep tourism sustainable yang diterapkan Banyuwangi tentunya akan semakin kuat jika Banyuwangi masuk kedalam GGN UNESCO . Belum lagi nama Banyuwangi yang semakin mendunia. Yang paling utama adalah Banyuwangi akan mendapat promosi ke masyarakat internasional dan ratusan geopark dunia lainnya," ungkap Menpar dalam rilis yang diterima detikTravel, Rabu (2/1/2019).

(Ardian Fanani/detikTravel)(Ardian Fanani/detikTravel) Foto: undefined


Untuk itu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan terus mendorong seluruh stakeholder mempercepat pengembangan yang diperlukan. Sehingga Banyuwangi akan cepat masuk ke dalam GGN UNESCO.

"Percepatan tentu akan terus Kemenpar lakukan dengan menggandeng seluruh stakeholder yang ada. Sehingga langkah Banyuwangi untuk masuk ke dalam GGN UNESCO semakin cepat. Imbasnya, semakin banyak wisatawan internasional yang tertarik untuk berkunjung ke Banyuwangi," ujar Menpar Arief.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar atas segala bantuan dan kebijakan yang mendukung Banyuwangi dalam meraih prestasi GGN UNESCO. Dirinya berharap, kehadiran Asesor GGN UNESCO dapat memberikan masukan sekaligus motivasi untuk bisa meningkatkan kualitas pengelolaan destinasi Banyuwangi. Tentunya agar menjadi bagian taman bumi warisan dunia.

"Dengan menjadi bagian geopak dunia, kami berharap konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan bisa terus terjaga sekaligus menyejahterakan masyarakat," harap Anas.

Tiga destinasi di Banyuwangi, yaitu Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo baru saja ditetapkan sebagai kawasan Geopark alias Taman Bumi Nasional. Saat ini ketiga destinasi alam tersebut tengah bersiap untuk bisa lolos menjadi bagian dari Global Geopark Network (GGN) UNESCO, badan PBB yang menangani pendidikan, keilmuan dan kebudayaan.

Asesor GGN UNESCO Guy Martini datang ke Banyuwangi untuk meninjau kesiapan Banyuwangi menjadi situs geological park dunia selama tiga hari, Sabtu-Senin (29-31/12). Selama di kabupaten ujung timur Jawa ini, Martini melakukan kunjungan ke Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen, dan Desa Adat Kemiren.

Sebagai bagian dari Geopark Nasional, Banyuwangi merupakan paket lengkap. Menurutnya Geopark tidak hanya sekadar bicara alam semata, tetapi seluruh aspek di dalamnya, seperti hayati dan kebudayaan.

(Ardian Fanani/detikTravel)(Ardian Fanani/detikTravel) Foto: undefined


Itu semua dimiliki Banyuwangi. Daerah ini memiliki kekayaan warisan geologi yang luar biasa dan lengkap, mulai Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen, jejeran taman nasional, hingga Suku Osing yang memiliki akar budaya yang kuat.

"Pulau Merah punya panorama yang indah, kami sempat berbicara dengan penduduk lokal yang terlibat sebagai relawan ataupun lifeguard (penjaga pantai). Saya terkesan, karena mereka terlibat memberikan edukasi keselamatan kepada anak-anak sekolah dan pengunjung, juga mau mengajari selancar," ujarnya.

Martini juga sangat terkesan dengan Gunung Ijen serta Taman Gandrung Terakota dengan visualisasi ratusan penari Gandrung di kaki Gunung Ijen. Bagi dia, Gunung Ijen sangat menawan dari sisi geologi, lingkungan alam, dan kehidupan warga lokalnya.

"Saya melihat kisah fantastik tentang gunung berapi, juga hutan yang indah dan mengagumkan di sepanjang perjalanan menuju Ijen," ujar Martini.

Martini menjelaskan, dengan berupaya menjadi bagian geopark dunia sebenarnya Banyuwangi tengah menyiapkan rumah masa depan yang mampu memberi dampak positif bagi warga.

"Sehingga bukan hanya memelihara kekayaan alam, namun juga bermanfaat bagi masyarakat setempat, mampu membangun konsep perekonomian dan pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan kearifan budaya lokal," terangnya (sym/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads