Melansir CNN Travel, Jumat (11/1/2019), inilah desain sayap bernama Transonic Truss-Braced Wing dari Boeing. Terlihat menarik, desain baru itu memiliki atau sayap kecil penyangga sayap utamanya.
Tak hanya menjanjikan pesawat yang lebih cepat, desain ini diklaim mampu membuat penerbangan yang lebih lama dengan kenyamanan yang lebih besar pula. Inovasi terbaru Boeing berupa sayap lipat yang sangat tipis itu akan membuat pesawat bisa terbang melesat tepat di bawah kecepatan suara dan lebih tinggi dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditawarkan pula efisiensi aerodinamika yang belum pernah terjadi sebelumnya. Transonic Truss-Braced Wing memiliki rentang sayap sepanjang 51,8 meter.
Selama pengembangan, yang masih pada tahap konseptual, para insinyur juga telah mampu memperoleh kecepatan tertinggi. Kecepatannya ditingkatkan dari Mach 0,70-0,75 ke Mach 0,80, hanya sedikit di bawah kecepatan suara, yakni Mach 1.
Foto: (Dok. Boeing) |
Modifikasi ini memungkinkan optimalnya struktur pendukung dan sapuan sayap dan juga memungkinkan perubahan rangka agar pengangkatan pesawat dapat lebih efisien. Boeing telah mengembangkan model sayap pesawat dan bermitra dengan NASA selama hampir satu dekade.
Pekerjaan ini bagian dari program Subsonic Ultra Green Aircraft Research. Yakni mendorong pengembangan pesawat yang tidak berisik dan lebih efisien yang juga meningkatkan kinerjanya.
Pada bulan Desember Boeing meluncurkan lini pesawat bisnis terbarunya, yang menurut perusahaan akan memungkinkan pelancong VIP untuk terbang tanpa henti antara dua kota di antara belahan Bumi. Adalah pesawat BBJ 777X yang akan memiliki jangkauan 11.645 mil (21.570 km), yang memungkinkan penawaran penerbangan komersial terpanjang di dunia.
Tergantung pada rute mana pesawat jenis BBJ 777X ini digunakan nantinya. Model baru Boeing ini bisa merebut mahkota perjalanan nonstop terjauh dari Airbus. (msl/fay)












































Foto: (Dok. Boeing)
Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca