Wacana kenaikan tarif masuk hingga penutupan TN Komodo selama setahun dari Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menimbulkan polemik di kalangan traveler hingga pelaku pariwisata dan pemerintah.
Kebijakannya pun dianggap tak populer karena melawan arus pariwisata yang berkembang ke arah mass tourism. Kurang lebih, mungkin itu yang ditangkap oleh Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu akan kebijakan Gubernur NTT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BACA JUGA: Kalau TN Komodo Ditutup, Pariwisata Indonesia Bisa Mati
Dari informasi yang didapat detikTravel, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2014 dan Keputusan Dirjen PHKA Nomor: SK.133/IV-SET/2014 tiket masuk ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp 150.000 untuk wisatawan mancanegara dan Rp 5.000 untuk wisatawan domestik. Harga segitu berlaku untuk per orang per hari.
Marius pun membandingkan harga tiket masuk ke objek wisata lain di luar negeri yang cukup mahal, tak seperti di Indonesia yang dihargai murah. Padahal, nilai objek wisata Indonesia tak kalah mahal.
"Jadi para biawak komodo itu, para ilmuwan bisa melacak kehidupan manusia ribuan tahun lalu dengan kehadiran komodo. Sama juga dengan orang melacak hinduism buddhism di Indonesia dengan Candi Borobudur. Tapi apa yang terjadi, masuk Candi Borobudur itu murah sekali. Coba kita masuk Taj Mahal di India, mahal sekali masuk ke kawasan itu. Jauh sekali," ujar Marius.
Lebih lanjut, Marius berujar kalau Gubernur NTT Viktor ingin menaikkan martabat TN Komodo dengan sebaik-baiknya dan luar biasa.
"Karena ini sebetulnya beliau ingin menciptakan di TN Komodo ini sebenarnya beliau sedang menciptakan pride, martabat taman nasional ini sebagai kawasan konservasi alam yang sangat indah yang sangat luar biasa dan harus diperlakukan juga secara luar biasa," tutup Marius. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol