Hal itu pun dijelaskan oleh Dirjen KSDAE KLHK Wiratno di lantai 8 ruang rapat Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bersama dia hadir juga Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan NTT, Alexander Sena serta sejumlah stakeholder terkait.
"Hanya Pulau Komodo, bukan Taman Nasional Komodo, snorkeling hampir di 43 dive spot yang bagus-bagus masih bisa dilakukan" ujar Wiratno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tentu di pulau lain kita melakukan peningkatan pengelolaan. Itu di Rinca juga banyak Komodonya. Khusus Komodo ini juga akan dicermati sehingga sifat liarnya tetap bisa ada di situ," ujar Wiratno.
Di luar TN Komodo, ternyata Komodo juga ada di Pulau Flores. Hanya saja seperti diungkapkan oleh Wiratno, ukurannya lebih kecil dari Komodo di TN Komodo.
"Pulau Ontoleo di Riung 17 Pulau, uniknya di sana nggak ada rusa. Indikasinya dia makan kelelawar. Cuma Komodo yang di Flores ini lebih kecil, lebih ramping karena kemungkinan pakannya juga terbatas," ujar Wiratno.
Imbasnya Pada Wisatawan
Wacana penutupan Pulau Komodo tentu akan berdampak pada wisatawan yang telah melakukan pemesanan paket wisata di TN Komodo. Apabila wacana itu telah sah, traveler masih tetap bisa wisata di TN Komodo. Namun, tak bisa di Pulau Komodo.
"Terhadap paket-paket wisata yang telah terlanjur dijual, tetap dapat dilanjutkan kecuali di Pulau Komodo apabila berdasarkan rekomendasi tim terpadu diputuskan untuk ditutup," tambah Wiratno.
Di luar Pulau Komodo, TN Komodo masih memiliki Pulau Rinca, Pulau Padar, Gili Lawa Darat dan sejumlah destinasi lainnya seperti diving spot yang tak kalah indah. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!