Dalam press release yang diterima detikTravel dari Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), Kamis (21/2/2019), soal sampah di gunung dan taman nasional masih mendapat perhatian dalam Rapat Kerja Nasional, Pusat dan Daerah, serta Launching Gerakan Indonesia Bersih yang bertempat di KemenLHK, Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Dibuka oleh Menko Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan, ia menyoroti akan pentingnya gerakan Revolusi Mental Kebersihan serta manfaat dari hidup sehat. Menteri KLHK, Siti Nurbaya masih menyoroti perihal sampah plastik di Indonesia yang jadi perhatian nasional mau pun internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan paparan dari KemenLHK yang bertajuk 'Pengelolaan Sampah Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan,' sampah plastik adalah sampah yang dominan dihasilkan di destinasi wisata seperti TN Bromo Tengger Semeru (Data Non Fisik Adipura 2015-2016-red). Sampah plastik banyaknya sebesar 56%, dibandingkan sampah organik yang hanya sebesar 14%.
Sampah lain yang mengotori gunung dan taman nasional Indonesia adalah sampah kertas (12%), kaca (7%), kain (6%) dan sampah B3 (5%).
Sedangkan apabila dilihat dalam skala nasional, lebih dominan sampah organik sebesar 57%. Sedangkan sampah plastik adalah sebesar 15%. Walau begitu, sampah plastik tetap jadi momok di tempat wisata. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum