Pemerintah pusat pun terus mematangkan persiapan Banyuwangi menjadi jaringan geopark dunia. Salah satunya dengan menggelar Focused Group Discussion (FGD) yang difasilitasi Kementrian Pariwisata guna membahas persiapan terkait pengusulan tersebut.
"Diskusi tim kecil ini membahas segala kelengkapan yang diperlukan untuk mengusulkan Banyuwangi menjadi GGN. Karena, target kami tahun depan sudah bisa submit ke UNESCO," kata Indra kepada wartawan di Banyuwangi, Kamis (21/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Indra, persiapan Banyuwangi sudah dijalurnya meski masih ada sejumlah hal yang perlu dibenahi. "Daerahnya punya keunikan dan kekhasan, aksesibilitas sudah terbangun, amenitas juga cukup memadahi. Saya bilang Banyuwangi ini sudah selangkah lebih maju," ujarnya.
![]() |
Kata Hanang Samodra Peneliti Ahli Utama Pusat Survei Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, ada empat hal yang menjadi prasyarat dasar agar lolos jaringan GGN. Hal itu meliputi warisan geologi yang berskala internasional, pengelolaan, visibilitas dan jejaring.
"Banyuwangi sendiri memiliki kekayaan geologi yang luar biasa dan lengkap. Saya justru melihat warisan geologi di sini lebih banyak dari sekedar yang diajukan. Kami masih terus membahas kemungkinan ada warisan geologi lain yang bisa dimasukkan dalam Geopark Banyuwangi," kata Hanang.
Saat ini, ada tiga situs geopark Banyuwangi yang diajukan, yakni Pulau Merah, Kawah Ijen, dan Taman Nasional Alas Purwo. Ditambahkan Hanang, hal lain yang dibahas dalam diskusi ini adalah persiapan terkait sumber daya alam (geologi, biologi, dan budaya), bencana geologi, perubahan iklim, pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya.
"Juga pembangunan berkelanjutan, pengetahuan lokal dan adat, dan geokonservasi. Satu hal lagi, perlindungan perempuan karena Unesco juga sangat konsen dengan isu perempuan. Ini beberapa hal yang harus disiapkan bersama sebelum diusulkan," ujar Hanang.
Sebelumnya, pada awal Januari 2019 lalu asesor GGN Unesco Guy Martini datang ke Banyuwangi untuk meninjau kesiapan daerah ini menjadi situs geopark dunia. Selama di Banyuwangi, Martini melakukan kunjungan ke Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen dan desa wisata adat.
(bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum