Pantauan detikTravel, Senin (4/3/2019) sejumlah turis asing yang sedang bersantai di kafe maupun berkendara di sepanjang Jl Raya Petitenget, Kerobokan, Kuta, Badung, menyempatkan diri untuk mengabadikan momen arak-arakan warga mengusung tandu pratima, patung sakral dewa. Bahkan ada juga yang terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya lalu memarkirkan motornya untuk mendengar irama musik baleganjur (gamelan Bali) yang mengiringi arak-arakan tandu pratima.
Pemandangan serupa juga terlihat ketika tiba di pantai, tak peduli tua dan muda, para turis itu sibuk memotret para umat Hindu yang khusyuk berdoa. Ada juga yang terlalu asyik memotret hingga ditegur klian adat karena menganggu jalur tandu pratima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (Aditya Mardiastuti/detikTravel) |
"Sangat luar biasa melihat ribuan orang berpakaian serba putih datang dan pergi. Saya datang setiap tahun ke Petitenget untuk mengikuti Melasti," ujar Sarah, di Pantai Petitenget, Bali, Senin (4/3/2019).
Sarah mengaku kagum dengan ritual para umat Hindu di Bali untuk upacara Melasti. Apalagi dengan banyaknya umat Hindu yang berdoa di pantai.
"Petitenget sangat spesial karena banyak banjar datang ke sini, spektakuler!" cetus Sarah. (ams/fay)












































Foto: (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia