Acara pelepasan tukik penyu ini dilangsungkan di Desa Kabita, SPTN Wilayah I Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (16/3/2019).
Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi, Darman, S,Hut, M.Sc., kepada detikcom mengatakan bahwa pelepasan tukik tersebut merupakan rangkaian dari agenda jambore konservasi yang dilaksanakan sejak tanggal 14 hingga 17 Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tukik yang dilepas tersebut berasal dari demplot penetasan semi alami yang dikelola oleh kelompok masyarakat binaan Taman Nasional Wakatobi di Pulau Binongko.
Dikatakannya pula sebelum pelepasliaran tukik, para peserta mendapatkan arahan teknis cara pelepasliaran tukik dari Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) SPTN Wilayah I, Ayub Gerit Polii, S.P.
"Sebelum dilepaskan, tukik dihadapkan ke arah darat sehingga dapat merekam memori tempat mereka akan kembali bertelur dalam jangka waktu Β± 30 tahun yang akan datang," katanya.
Ia pun berharap agar kegiatan seperti itu dapat menumbuhkan jiwa konservasi pada generasi muda, sehingga keberadaan penyu dapat terus meningkat di kawasan Taman Nasional Wakatobi.
Penyu merupakan spesies prioritas peningkatan populasi satwa terancam punah di Taman Nasional Wakatobi.
Selain melakukan pelepasan tukik penyu yang berasal dari hasil pengelolaan demplot penetasan penyu semi alami, Balai Taman Nasional Wakatobi juga melakukan monitoring penyu di pulau-pulau yang merupakan lokasi naiknya penyu bertelur yaitu yakni Pulau Anano, Pulau Cowocowo, Pulau Kentiole, Pulau Ndaa, dan Pulau Runduma. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!