Akibat bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Bantul membuat tempat wisata minat khusus, makam raja-raja mataram di Imogiri ditutup sementara. Selain itu pengunjung hanya diperbolehkan berada di bangsal depan Masjid Kagungan Dalem.
Sujiman (60), warga Dusun Pajimatan, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Bantul menjelaskan penutupan akses menuju area makam karena bangunan sisi timur makam tersebut ambrol. Namun penutupan akses hanya dilakukan sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makam Imogiri yang longsor (Pradita/detikcom) |
"Kalau hari biasa tidak tentu, tapi paling ramai saat Suro, Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon biasanya," ucapnya.
Lebih lanjut, untuk mencapai area pemakaman pengunjung dapat masuk melalui pintu utama atau dapat langsung masuk dari pintu sisi timur. Selain itu, untuk masuk dari pintu utama pengunjung harus menapaki 400 anak tangga yang menjulang ke atas.
Ambrolnya cukup parah (Pradita/detikcom) |
Untuk masuk dan mengunjungi makam tersebut, wisatawan tidak dikenakan tarif khusus. Hanya saja tersedia kotak amal di depan tangga menuju area pemakaman.
"Kalau biaya masuk bayar seikhlasnya mas, nanti uangnya masuk ke takmir Masjid Kagungan Dalem untuk selanjutnya dikelola," katanya.
Ambrol separah ini baru pertama kali (Pradita/detikcom) |
Sujiman menambahkan, ambrolnya bangunan di kompleks makam raja-raja Mataram Imogiri dengan skala besar baru terjadi kali ini. Menurutnya hal itu karena bangunan di sisi timur, tepatnya bangunan calon makam Sri Sultan HB X masih tergolong bangunan baru.
"Makam ini ada sejak tahun dahulu dan baru kejadian ambrol besar (bangunan sisi timur makam) pertama kali ini. Semoga ke depannya tidak terulang lagi," pungkas Sujiman. (rdy/fay)












































Makam Imogiri yang longsor (Pradita/detikcom)
Ambrolnya cukup parah (Pradita/detikcom)
Ambrol separah ini baru pertama kali (Pradita/detikcom)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi