Citilink mengungkapkan, bahwa 70 persen dari penumpangnya berasal dari generasi milenial. Demografi ini mendominasi pasar, yang mana perusahaan pun juga berusaha membuat penumpangnya agar tetap setia menggunakan jasa Citilink.
Salah satu caranya adalah memberikan fasilitas koneksi internet WiFi dalam penerbangan. Agar para penumpang, khususnya milenial, dapat tetap menggunakan internet meski di ketinggian 35 ribu kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Citilink juga mengklaim sebagai maskapai yang memberikan layanan koneksi WiFi secara gratis di Asia Pasifik. Sejak Januari 2019 lalu, Citilink sudah memasang 1 armada dengan koneksi WiFi.
"Kita ada rencana pesawat kedua akan kita luncurkan, citilink adalah LCC pertama di aspac yang memberikan inflight connectivity secara gratis," tambahnya.
Selain menggaet pasar milenial, cara ini juga digunakan Citilink untuk merepresentasikan digital airline. Di mana, menjadi visi dan program kerja maskapai bujet grup Garuda Indonesia tersebut.
"Citilink mau menjadikan maskapainya sebagai digital airline, merevisi visinya, karena sekarang segala sesuatunya sudah digital, oleh karena itu kita mau mendahukui yg lain, sehingga kita dpt cap bahwa citilink adalah digital airline. Jadi dari semua task pointnya, seluruh kegiatan mulai dari pre, in dan post flight, reservasi hingga pengambilan bagasi di tempat ujuan bisa ditrack lewat jejak digital," tambah Juliandra.
Maka dari itu, Citilink juga melihat perilaku konsumen agar dapat mewujudkan keinginan penumpang. Sehingga, mendapat pelayanan yang baik disetiap penerbangan Citilink.
"Kita lihat behavior milenial, revolusi industri dan digitalisasi. Kita ingin mendahului airline yang lain. Cap dan mindset dari customer digital airline. Maka semua proses akan jadi touch point," ujarnya.
(sna/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol