Sebelumnya, beberapa penumpang MRT Jakarta yang diwawancarai detikcom menceritakan kesan dan pesannya. Bagi mereka, MRT Jakarta sudah bagus akan tetapi tidak di eskalatornya. Sebab, banyak orang yang egois sehingga bediri menutupin eskalator dan membuat orang lain tidak bisa lewat jika terburu-buru.
BACA JUGA: MRT Jakarta Sudah Bagus, Tapi Orang-orang di Eskalatornya Itu Lho
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebabnya, mengacu pada stakeholder subway di China seperti di Kota Guangzhou, Beijing dan Nanjing. Dikutip dari South China Morning Post, para petugas subway di sana mengaku menemukan eskalator yang rusak akibat seringkali orang-orang hanya berdiri di satu sisi.
Kalau di China, orang-orang harus berdiri di sebelah kanan eskalator. Sehingga, sisi sebelah kiri bisa dilintasi orang-orang yang lebih cepat berjalannya.
Oleh sebab itu, para petugas mengimbau pada orang yang mau buru-buru harap menggunakan tangga dan tidak menggunakan eskalator. Kalau pakai eskalator saat buru-buru, bisa tersandung dan jatuh.
![]() |
Namun, seorang insinyur dari Singapura, Kok Peng Koon menyatakan tidak ada kaitannya eskalator rusak akibat banyak yang berdiri di satu sisi. Dia menilai perawatan dan penggantian suku cadang secara berkala dapat mencegah eskalator dari kerusakan.
Building and Construction Authority dari Ministry of National Development of the Singapore kepada The Straits Times menegaskan, pemerintah Singapura selalu memberikan perhatian secara berkala untuk perawatan mesin eskalator baik di MRT atau di tempat lain.
Sejak tahun 2002, pihak MRT Singapura mengimbau orang-orang untuk berdiri di satu sisi saat di eskalator. Dan tercatat, tidak ada kerusakan yang menghawatirkan.
Tonton juga video saat Eskalator 'Horor' di Stasiun Duri yang Mendadak Viral:
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?