Berlayar naik kapal pesia, umumnya memakan waktu sampai berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Meski terdengar aneh, namun ada saja kemungkinan seseorang mengalami kejadian tidak mengenakkan saat berlayar. Termasuk, kematian.
Tentunya, ini jadi sangat sulit apabila terjadi hal darurat karena pusat bantuan berada di daratan. Namun, ternyata, setiap kapal pesiar umumnya memang memiliki kamar mayat, untuk menyimpan jenazah yang meninggal saat berlayar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Inilah Daftar Kapal Pesiar Terbaik 2019
Kapal pesiar legal untuk memiliki kantung jenazah dan kamar mayat. Umumnya, tempat untuk menyimpan mayat berukuran 3-4 jenazah. Selain itu, letaknya juga harus jauh dari ruang penyimpanan makanan.
Lalu, apa yang terjadi jika seseorang meninggal saat berlayar di kapal pesiar?
Awalnya, pihak kapal harus memberi pengumuman "Operation Bright Star", hal ini artinya menandakan sinyal aturan medis. Jika pengumuman menjadi "Operation Rising Star" berarti seorang penumpang telah meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah akan dimasukkan ke dalam kantong mayat dan ditempatkan di kamar mayat.
Kapal pesiar umumnya akan singgah ke sejumlah pelabuhan. Ada pelabuhan yang memiliki aturan untuk melepas mayat sesegera mungkin. Caranya, dengan mengeluarkan diam-diam agar penumpang lain tidaak melihatnya. Baru, kemudian sertifikat kematian bisa dikeluarkan baru mayat diterbangkan ke kota asal.
Namun, ada juga pelabuhan yang memiliki aturan untuk menjaga jenazah sampai kembali ke tempat asalnya. Hal ini dapat meminimalisir proses administrasi, selain itu kerabat juga bisa melanjutkan liburannya. (sna/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol