Walaupun kebab telah menjadi makanan yang mendunia. Racikan penjual kebab terkadang tak sesuai dengan lidah beberapa orang. Hal inilah yang menjadi latar belakang pemilik Kabobs memulai bisnisnya, untuk meracik langsung kebab yang dikehendakinya.
"Jadi sejarah Kabobs ini diawali dari sang owner yang punya hobi sama kuliner dan suka banget sama kebab. Tapi beliau itu belum nemu brand kebab yang bisa mewakili 100 persen seleranya," ujar Content Creator dan Marketing Communication Kabobs, Regina Salsabila kepada detikcom, Sabtu (30/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ingin sekadar menikmati kebabnya sendiri, sang pemilik pun coba menjual kebab racikannya tersebut dengan membuka toko di lantai LG, Ciwalk, Bandung pada September 2016 dengan nama brand Kabobs. Lalu, apa yang membuat Kabobs bisa bertahan bahkan menjadi brand kebab populer di Kota Bandung?
"Kabobs ini menampilkan kelebihan yang ingin ditonjolkan di tiga sisi. Pertama di produknya, kedua di pelayanannya, ketiga di pemilihan lokasinya," papar Rere.
Dari sisi produk, Rere menyebut Kabobs benar-benar memperhatikan proses pembuatan kebab secara detail, mulai dari seberapa banyak daging dan sayur yang dibutuhkan, saus beserta bumbunya, dan yang tak kalah penting adalah pengemasan.
"Produk ini juga dikemas secara premium, kemasannya dibuat unik, menarik, dan dimaksudkan untuk memudahkan customernya," ujarnya.
Selanjutnya dari sisi pelayanan, pemilik selalu mengupayakan crew outlet Kabobs yang berhubungan langsung dengan customer bisa melayani dengan maksimal. Selain itu turut mengikuti tren, Kabobs juga menerapkan konsep yang menempatkan dapur dekat dengan area customer, sehingga proses memasaknya bisa disaksikan langsung.
"Live cooking-nya jadi si customer bisa lihat langsung bagaimana sih proses pembuatannya, apa sih bahan baku yang dipakai. Sebenarnya itu meningkatkan interest juga," ungkapnya.
Sedangkan dari sisi pemilihan lokasi, Rere mengatakan Kabobs tidak sembarangan menentukan lokasi yang akan dijadikan toko. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, yaitu strategis, pusat keramaian, mudah didatangi, dan memiliki image yang baik.
Sementara itu dalam perkembangannya, Kabobs juga turut mengalami peningkatan berkat layanan delivery online. Sejak akhir 2018 Kabobs mulai bekerja sama dengan GrabFood dalam memasarkan produk-produknya, sejak saat itu pula Rere mengaku penjualan Kabobs meningkat secara signifikan.
"Aplikasi sangat memberikan pengaruh baik. Dari mulai terpampangnya brand Kabobs di dalam aplikasi juga sudah bisa meningkatkan awareness dari customer. Dan tidak bisa disangkal, tersedia nya Kabobs di aplikasi online juga membantu peningkatan sales yang cukup signifikan," ungkapnya.
Yuk cobain jagoannya kebab di Bandung ini! Apalagi Kabobs juga sudah tersedia di aplikasi Grab, jadi lebih mudah pesannya. Jalan bareng, jajan bareng, dekat dengan Grab.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol