Menteri Pariwisata mengaku senang dengan aktifnya GenPI Sulsel yang menghadirkan GenPI Luwu Utara dan Pasar Sirenden.
"GenPI saya harapkan bisa terus semangat mempromosikan pariwisata Indonesia. Selain itu GenPI harus tetap aktif saat offline. Dan yang paling penting, GenPI harus terus berinovasi. Dan destinasi digital yang dibangun harus sustain," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua GenPI Sulawesi Selatan Rusdhy Karim, Pasar Sirenden tersebut merupakan gebrakan awal yang dilakukan oleh GenPI Luwu Utara.
"Pasar Sirenden sudah resmi meluncur. Peluncurannya dilakukan bersamaan dengan deklarasi GenPI Luwu Utara. Kita sangat berharap GenPI Luwu Utara dan Pasar Sirenden bisa terus eksis," kata Rusdhy.
Dijelaskannya, deklarasi GenPI dan peluncuran destinasi digital Pasar Sirenden merupakan atas dukungan pemerintah, yakni Bupati Luwu Utara. Begitu juga dengan pihak terkait seperti dinas pariwisata beserta jajaran, serta Kapolres Luwu Utara, dan beberapa sponsor yang tidak terikat.
"Bahkan, acara dipimpin Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, yang ditandai dengan pemukulan talengko," ungkap Rusdhy.
Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Kepala Dinas Pariwisata Luwu Utara Jumail Mappile, Ketua PKK Luwu Utara Enny Abadi, dan beberapa tamu undangan lainnya.
"Pasar Sirenden merupakan wadah untuk menghadirkan kembali makanan atau jajanan. Serta, permainan tradisional yang sudah jarang ditemukan. Lapak pada Pasar Sirenden ini diisi oleh masyarakat lokal Pincara, dan sebagian lapak dikelola oleh GenPI sendiri. Pasar Sirenden hadir setiap dua minggu sekali," tambahnya.
Hal yang paling berbeda dari pasar tersebut yaitu transaksi jual beli yang dilakukan dengan uang khusus. Untuk pengunjung yang ingin berbelanja, diharuskan menukar uang terlebih dahulu pada lapak patuka' doi' yang dikelola oleh GenPI.
"Pasar Sirenden menjual beberapa makanan tradisional seperti Balole, Burasa, Sinole', Tarajju' dan masih banyak jajanan tradisional lainnya. Selain makanan, panitia juga menghadirkan lomba permainan tradisional seperti Bakiak, Lejja, Enggrang, Bala'du', menyanyi solo lagu daerah yang diikuti oleh siswa siswi tingkat SMP, SMA dan tingkat SKPD Luwu Utara," tuturnya. (prf/ega)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!