Keringnya kolam pemandian di Mata Ie Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Aceh sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Dari dua kolam besar, satu pun tidak ada air. Sementara aliran air yang bersumber dari dalam gua juga menjadi kering kerontang.
Tempat pemandian ini sebelumnya menjadi salah satu lokasi favorit warga Aceh Besar dan Banda Aceh untuk berwisata. Setiap akhir pekan, ramai wisatawan mandi di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kali ketiga kondisi seperti ini. Hal ini sudah terjadi 3 tahun terakhir sejak 2017," kata Kabag Teknik dan Produksi PDAM Tirta Montala, Salman, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/4/2019).
BACA JUGA: Transformasi Desa di Aceh, Dari Kumuh Jadi Instagramable
Menurut Salman, kolam pemandian di Mata Ie terdapat sumber air dari pegunungan dan sungai bawah tanah. Aliran air sungai itu bersumber dari wilayah Lhoong, Aceh Besar.
Namun kekeringan diperkirakan terjadi karena di wilayah sumber air sudah memasuki musim tanam padi. Selain itu curah hujan di Aceh juga mulai berkurang sejak beberapa bulan terakhir.
"Dalam kondisi beberapa tahun terkahir siklus hujan tidak stabil. Tahun lalu bulan enam kekeringan tapi sekarang lebih cepat. Kita juga sudah koordinasi dengan BMKG ini karena kondisi alam yang tidak bisa kita prediksi lagi," beber Salman.
Untuk mengakali air bersih ke rumah warga, pihaknya melakukan sistem bergilir. Air disuplai dari wilayah Lambaro, Aceh Besar.
"Saat ini kita mencoba alternatif dari WTP Siron. Kondisi itu saat ini di Lamharo sendiri sudah full dari kapasitas terpasang. Kondisi sekarang yang bisa kita lakukan suplai bergiliran," ungkap Salman. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia