Rumah-rumah dicat warna-warni serta dibikin mural. Letaknya ada di Bantaran Krueng Dho, Lorong Kerinci, Desa Seutui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh.
Proses pengecatan dilakukan secara sukarela oleh masyarakat. Beberapa rumah di sana dibikin mural pada dinding depan dan samping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi warga akan terus memoles tempat tinggal mereka. Di sana, tak hanya rumah yang dipermak, tembok pagar juga dicat dengan beragam warna. Di sekitar tembok warna pelangi ini, pengunjung dapat berfoto ria. Asyiknya, berkunjung ke sana saat ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
![]() |
Selain tampil fresh, suasana di kampung ini juga tergolong adem dan bersih. Jalanan sekeliling rumah warga sudah dipasang paving block. Dengan bergantinya cat rumah-rumah di sana, dusun itu pun sekarang jauh dari kesan kumuh. Lokasi ini bakal dijadikan tempat wisata baru di Banda Aceh.
Warga Dusun Kerinci juga sudah siap dengan kehadiran wisatawan. Mereka akan terus memperindah desa mereka dan rencananya di sepanjang jalan di bandaran sungai akan di pasang payung. Tujuannya, untuk menarik minat traveler.
Pembenahan itu sendiri dilakukan warga setelah dusun mereka masuk ke dalam program 'Kota Tanpa Kumuh'. Program ini digagas Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan tujuan untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia.
Seorang warga Dusun Kerinci, Zul Mawardi, mengatakan bahwa cat untuk memoles rumah-rumah warga ini diberikan oleh Pemkot Banda Aceh. Sedangkan proses pengecatan dilakukan secara sukarela oleh masyarakat. Tempat ini pun jadi asyik untuk dikunjungi saat akhir pekan.
"Rumah yang sudah dicat ini 17 rumah dan delapan rumah sudah dibikin mural," kata Zul saat ditemui detikTravel, Jumat (11/1/2019).
![]() |
"Masyarakat cukup mendukung program Kotaku karena menjadikan desa nampak bersih. Warga senang," jelas Zul yang ikut membuat beberapa mural di sana.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan proses pengecatan rumah yang dilakukan warga Seutui merupakan gerakan memperindah kawasan hunian. Gerakan ini dimulai dari bantaran Krueng Dho dan akan dilanjutkan ke kawasan lain, seperti bantaran Krueng Daroy.
"Kita harap desa ini semakin cantik, indah dan semakin maju sehingga akan menjadi daya tarik sebagai destinasi wisata baru di Banda Aceh," kata Aminullah beberapa waktu lalu.
"Ini bukan hanya sekadar kita percantik dengan cat warna warni, tapi juga akan kita dukung dengan kebersihan. Di sini nanti akan kita berikan boat kecil untuk mengangkut sampah di sungai ini. Wisata harus didukung dengan kebersihan. Saya harap warga ikut bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita," ungkap Aminullah.
Menurut Aminullah, Banda Aceh melalui program 'Kotaku' sudah berhasil mengatasi kawasan kumuh mencapai 465,24 hektare hingga akhir tahun 2018. Hingga nantinya seluruh wilayah dalam kota utama Aceh itu bebas kumuh sepenuhnya.
"Totalnya ada 485,29 hektare kawasan kumuh, artinya hanya tinggal 20 hektare lagi. Program Kotaku yang bersumber dari APBN ini akan kembali dilanjutkan tahun ini. Insya Allah tahun 2019 Banda Aceh akan zero kawasan kumuh," ujar Aminullah. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan