Di akhir pekan menjelang bulan Ramadan, sejak pagi tercatat jumlah pengunjung di Bantimurung sudah mencapai 8 ribu orang. Jumlah ini diperkirakan akan mencapai 10 ribu orang dari berbagai daerah.
Bagi sebagian warga Sulawesi Selatan, berkunjung ke Bantimurung ini sudah menjadi tradisi tiap tahun sebelum masuk bulan puasa. Selain untuk berlibur bersama keluarga, membersihkan diri di bawah air terjun, diyakini bisa lebih membuat kondisi fisik lebih sehat dan bugar saat berpuasa nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain mandi di aliran sungai, banyak pula pengunjung yang berani mandi tepat di bawah air terjun setinggi 15 meter itu. Bagi mereka, derasnya air terjun yang langsung menerpa tubuh membawa sensasi tersendiri, seolah-olah sedang dipijat. Hal inilah yang membuat mereka betah berlama-lama di dalam areal wisata ini.
"Setiap ke sini, yah wajib itu mandi di bawah air terjun secara langsung, karena memang rasanya enak sekali, seperti orang dipijit begitu. Kalau pegal-pegal yah langsung hilanglah. Tapi memang airnya terlalu dingin jadi kadang tidak kuat juga di situ terus," lanjut Zohrah.
Yang tak kalah menarik, aliran air terjun yang deras juga dimanfaatkan wisatawan khususnya anak muda untuk berselancar menggunakan ban yang dipersewakan oleh warga sekitar. Aktifitas ini jugalah yang membuat objek wisata alam Bantimurung ini tetap menjadi idola warga Sulawesi Selatan.
"Paling seru sih yang berseluncur menggunakan ban. Aman karena airnya deras pas dari atas saja. Pas di bawah sudah tidak. Lumayan jauh bisa berseluncur tuh bisa sampai 20 meteran. Pokoknya seru banget," kata seorang wisatawan dari Kota Palopo, Wilda.
![]() |
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, angka pengunjung di akhir pekan jelang bulan puasa seperti ini memang agak menurun dari 15 ribu orang dalam sehari. Hal ini dikarenakan masih ada satu hari libur lagi menjelang masuk bulan puasa, yakni di tanggal 1 Mei. Diperkirakan, jumlah pengunjung di hari itu juga akan membludak seperti hari ini.
"Kalau hari ini mungkin hanya 10 ribuan. Ini karena masih ada hari libur sebelum masuk puasa yah. Biasanya banyak juga warga yang memang berlibur di hari terakhir. Yah targetnya samalah dengan hari ini," kata Kabid Pariwisata Disbuppar Maros, Nuryadi. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan