Turis Ini Perlihatkan Pantai Pink Komodo yang Banyak Sampah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Ini Perlihatkan Pantai Pink Komodo yang Banyak Sampah

Afif Farhan - detikTravel
Selasa, 30 Apr 2019 12:55 WIB
Foto: (Instagram/mariefeandjakesnow)
Jakarta - Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo, NTT punya Pantai Pink yang indah. Tapi, sepasang turis ini menampilkan perubahan keindahannya yang banyak sampah!

Dilansir dari media-media Australia seperti dilihat detikcom, Selasa (30/4/2019) sepasang turis itu adalah Marie Fe dan Jake Snow, asal Jerman dan Australia. Lewat Instagram mereka, @mariefeandjakesnow yang punya 478 ribu followers, baru-baru ini mereka memposting foto Pantai Pink di Pulau Komodo.

Mereka memposting dua foto berbeda dalam satu slide. Foto pertama diambil tahun 2018 yang pantainya begitu indah, namun di tahun 2019 Pantai Pinknya justru penuh sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak pernah membayangkan bahwa ketika kembali ke pantai favorit kami, kami akan menemukan pemandangan yang mengganggu! Kami benar-benar sedih melihat banyaknya sampah yang terbawa ke pantai yang dulu indah ini," tulis captionnya.

View this post on Instagram

2018 PINK BEACH -> 2019 PLASTIC BEACH 😱 : These two photos were taken in exactly the same spot one year apart from each other 😱😭 : It's #EARTHDAY today and this is the reality of the horrible situation we find ourselves in ! Even the most secluded and untouched beauties of the world like this Pink Beach in the Komodo Islands are being drowned in plastic! : We never imagined that upon return to our favourite beach in the world we would find such a disturbing scene! It really broke our hearts to see the amount of rubbish that had washed up on this once beautiful beach 😫😭 : If we don't act now, this will become a normality! Our beaches our oceans and our world will be covered in plastic ❌ Photoshopping the rubbish out wont fix the problem, showing the reality of what's going on, will! Let's call this what it is, a #plasticparadise !! How many beautiful places do you know that have become a plastic paradise? : We want to start using the hashtag #plasticparadise to start shining a spotlight onto places we notice that have a real plastic problem! We hope that this honesty and exposure will bring about pressure that will lead to clean ups and change! : JOIN THE MOVEMENT, use #plasticparadise when you see a problem, share this post, refuse single use plastic and go one step further by letting businesses that still use them know that you don't support it by verbalising your stance! πŸ’ͺ🏽 : #plastic#plasticpollution#conservation#earthday#earthday2019#earthdayeveryday#planetearth#mothernature#environment#love#plasticworld

A post shared by MARIE FE πŸ‡©πŸ‡ͺ& JAKE SNOWπŸ‡¦πŸ‡Ί (@mariefeandjakesnow) on Apr 22, 2019 at 5:38am PDT



Mereka mengungkapkan, jika sampah plastik dibiarkan di lautan, maka akan lebih parah. Lautan dan juga pantai-pantai di dunia akan ditutupi plastik. Mereka pun mengajak

Mereka mengajak traveler untuk stop memakai plastik. Serta, mengajak untuk ikut gerakan #plasticparadise dan meminta traveler untuk mempossting destinasi-destinasi mana saja di dunia yang sudah parah akibat sampah plastik.

"Kita akan menunjukan kenyataan yang sebenarnya," tulisnya.

Postingan foto Marie Fe dan Jake Snow itu mendapat 1.000 lebih komentar. Banyak yang sedih dan geram, serta menyalahkan orang-orang yang membuang sampah sembarangan ke laut.

BACA JUGA: Ini Kata Peneliti Soal Pergerakan Sampah Plastik di Laut

World Economic Forum pada 2016 menyatakan ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudra planet ini. Tiap tahun, 8 juta ton plastik mengalir ke laut. Padahal plastik bisa berumur ratusan tahun di lautan dan terurai menjadi partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Plastik bakal terakumulasi terus dan terus di laut.

Bahkan pada 2025, rasio plastik dibanding ikan di samudra diperkirakan menjadi 1:3. Plastik bakal terus bertambah menjadi 250 juta ton, sedangkan jumlah ikan terus menurun akibat penangkapan yang makin gencar.

Sementara World Economic Forum menyatakan ada 150 juta ton plastik di lautan saat ini, lain lagi dengan Jenna R Jambeck (Universitas Georgia) dkk dalam penelitiannya. Jenna dkk menuliskan ada 275 juta metrik ton sampah plastik di 192 negara berpantai. Dari 275 juta metrik ton sampah itu, sebanyak 4,8-12,7 juta metrik ton nyemplung ke samudera.


(aff/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Bumi Rumah Kita
Bumi Rumah Kita
73 Konten
Selamat Hari Bumi! Mari tidak hanya sekadar mengucapkannya, tapi ambil bagian untuk menjaga dan merawat Bumi lebih baik lagi. Bumi adalah rumah kita.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads