Seorang pria yang tak disebutkan namanya hendak melakukan perjalanan dari Alaska. Pria tersebut melakukan perjalanan dari Bandara Internasional Juneau, Alaska seperti yang diintip detikcom dari berbagai sumber, Kamis (2/5/2019).
Tak ada yang salah pada pria tersebut. Traveler tersebut melakukan pemeriksaan di peralatan pemindai layaknya calon penumpang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan organik tersebut menjadi tanda kemungkinan bahan peledak. Sehingga petugas TSA harus melakukan pengecekan.
Begitu tas dibuka, alangkah terkejutnya para petugas TSA. Bahan organik yang dideteksi adalah kotoran moose, rusa khas Amerika Utara. Kotoran tersebut berbentuk silinder layaknya nugget.
Hal aneh ini kemudian dibagikan oleh juru bicara TSA, Lisa Farbstein di laman Twitternya. Ia mengatakan bahwa tak ada peraturan tentang larangan membawa kotoran rusa dalam penerbangan.
"Ya, Anda bisa membawa kotoran rusa ke pos pemeriksaan! Dan seseorang melakukannya minggu lalu di Bandara Juneau Int. @TSA tidak memiliki kebijakan yang mencegah orang bepergian dengan kotoran hewan, tetapi periksakan kebijakan tersebut dengan maskapai yang anda gunakan," cuit Farbstein.
Yes, you can bring moose poop to a checkpoint! And someone did last week at Juneau Int'l Airport. @TSA has no policy preventing people
β TSAmedia_LisaF (@TSAmedia_LisaF) April 23, 2019
from traveling with animal poop, but check with your airline on its policies
because having to leave souvenir poop behind would be crappy. pic.twitter.com/6aW5ALpSE4
Selain itu, TSA Juga membagikan kejadian ini di laman Instagram resmi mereka. Begitu ditanya, rupanya pria tersebut punya alasan khusus.
Menurut keterangan dari TSA, pria tersebut baru saja jalan-jalan dari Alaska dan hendak pulang ke negeri asalnya. Pria tersebut membawa kotoran moose sebagai suvenir bagi para politikus di negerinya.
Sekali lagi, karena tidak ada peraturan yang melarang untuk membawa kotoran rusa dalam penerbangan. Pria tersebut dan suvenir anehnya dilepaskan oleh petugas TSA untuk naik ke pesawat. Ada-ada saja ya traveler... (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia