Salah satu spot ngabuburit Ramadhan di Pekanbaru yang bisa kamu kunjungi adalah Masjid Raya Pekanbaru. Lokasi masjid berada di Jl Senapelan kawasan Pasar Bawah Pekanbaru berdekatan dengan Kantor Dit Lantas Polda Riau.
Masjid ini juga hanya berjarak 200 meter dari tepi Sungai Siak. Dan di kompleks masjid ini juga ada pemakaman keluarga Sultan Siak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom) | 
Masuk ke dalam masjid, traveler bisa melihat cantiknya desain interior modern yang menghiasi bagian dalam masjid. Terdapat 26 tiang bekas bangunan lama yang ada di sisi timur, selatan, barat, dan utara.
Ada enam tiang penyanggah tengah yang kini tersisa dijadikan bentuk menara. Maka inilah satu-satunya masjid punya menara dalam bangunan. Tidak lazim, bangunan menara berada dalam masjid. Namun menara itu terpaksa dibuat karena bekas sisa tiang penyanggah masjid masa lalu.
Dinding masjid juga dihiasi kaligrafi nan cantik. Juga di dalamnya terdapat mimbar kayu yang berusia lebih dari 100 tahun. Sampai kini mimbar itu masih kokoh dan masih digunakan saat khotbah salat Jumat.
 (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom) | 
Ada yang unik lagi nih, di sisi selatan masjid ada sumur tua yang kedalaman sumur itu berkisar 12 meter. Padahal posisi masjid berada di dataran tinggi, yang semestinya sangat kesulitan air. Namun air sumur tidak pernah kering, walau sedang kemarau.
BACA JUGA: Masjid yang Terbuat dari Bambu Nan Sejuk di Cirebon
Padahal lokasi itu dikenal sangat sulit air. Walau sebagian pemilik ruko di sekitar masjid itu ada yang menggali dengan kedalaman lebih dari 70 meter, air tak juga keluar. Subhanallah!
Air dari sumur tua itu hingga kini tak pernah kering. Untuk kepentingan wudhu, air sumur itu masih digunakan. Malah sebagian masyarakat tetap mengambil air untuk minum dari sumur tua itu. Juga dipercaya kalau air sumur ini bisa menyembuhkan.
 (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom) | 
Selama Ramadhan 2019 ini, pengurus masjid kembali mendatangkan imam dari Timur Tengah. Pertama Syekh Dr Ahmed Ayarageb Fetouh Elsayaed dari Mesir dan Syehk Dr Hamood Mahmood Mamood dari Yaman. Keduanya akan menjadi imam untuk salat tarawih selama Ramdhan.
Siapapun yang ingin tarawih di masjid dipersilahkan. Jaamah bisa merasakan lansung bagaimana salat ala Timur Tengah yang terdiri dari 20 rakaat dengan bacaan Al Qur'an satu juz dan penutupnya dengan witir 3 rakaat. Pengurus nantinya juga akan menyediakan minuman dan makanan ringan selama Ramadhan. (sym/aff)












































                    
            
            
(Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
(Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
(Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
 
 
 
 
 
 
 
 
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi