Sudah ke 144 Negara, Ini Destinasi yang Tak Disukai Pendiri Lonely Planet

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sudah ke 144 Negara, Ini Destinasi yang Tak Disukai Pendiri Lonely Planet

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 14 Mei 2019 23:05 WIB
Maldives (Annisa Budiarti/d'Traveler)
Male - Di kalangan traveler dunia, nama Tony Wheeler dikenal sebagai pendiri buku perjalanan populer Lonely Planet. Namun, ada satu destinasi yang tak disukainya.

Dikenal lewat buku panduan Lonely Planet bertajuk Across Asia on the Cheap yang pertama kali dicetak tahun 1973, pasangan Tony Wheeler beserta istrinya Maureen Wheeler bisa dibilang sebagai tokoh yang pertama kali mengenalkan istilah traveling dan keliling dunia.

Semenjak buku pertamanya tersebut, tak terhitung berapa banyak buku panduan perjalanan yang diterbitkan oleh perusahaan Lonely Planet buatan pasangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya menulis buku panduan perjalanan, Tony diketahui telah melanglang buana ke 44 negara dunia yang diakui oleh Persekutuan Bangsa-Bangsa atau PBB. Ya, Tony telah mengunjungi semua negara di dunia. Termasuk juga yang tak tercatat secara resmi.

Di usia senjanya, Tony pun masih gemar membagikan cerita perjalanannya dalam berbagai wadah. Salah satu yang terbaru adalah di Sydney Writer's Festival yang diselenggarakan dari 29 April hingga 5 Mei 2019.

Maureen dan Tony Wheeler saat muda (dok Lonely Planet)Maureen dan Tony Wheeler saat muda (dok Lonely Planet)

Sambil promosi buku terbarunya yang berjudul On The Road, Tony juga berbagi cerita seputar destinasi yang tak disukai olehnya. Dikumpulkan detikcom, Selasa (14/5/2019), ternyata Maldives adalah satu destinasi yang tak disukainya sepeti dikutip dari News Australia.

"Maldives luar biasa populer. Jika kamu terbang di antara Australia dan Dubai, kamu pasti ingin berkunjung ke sana, tapi saya belum pernah ke sana sampai tahun ini," ujar Tony.

BACA JUGA: Pariwisata Indonesia Raih Penghargaan dari Lonely Planet

Dikatakan oleh Tony, ia baru berkesempatan mengunjungi Maldives tahun 2019 ini. Namun, ia merasa kalau satu kunjungan itu sudah lebih dari cukup.

"Saya akhirnya sampai sana (Maldives) dan saya tak ingin pergi lagi ke sana," ujar Tony.

Dikenal populer sebagai destinasi romantis untuk bulan madu, nyatanya Tony malah tak menyukai Maldives. Pendapatnya pun kontra dengan mayoritas orang Aussie yang diketahui suka liburan ke sana.

Dijelaskan oleh Tony, ia telah melihat banyak pantai yang jauh lebih bagus. Hanya saja, ia jauh lebih suka diving di Great Barrier Reef Australia ketimbang di Maldives. (bnl/aff)

Hide Ads