Dalam pertemuan yang digelar Selasa (21/5), Arya Sinulingga yang merupakan warga asli Karo menyampaikan beberapa isu strategis. Di antaranya mengenai belum adanya akses tol ke kawasan utara Danau Toba, tepatnya Karo-Dairi dan Pakpak Barat, Samosir.
"Saat ini, akses dilayani oleh Jalan Medan Brastagi, namun sering longsor. Akibatnya, kendaraan terguling dan menyebabkan macet hingga 6 jam atau lebih. Hal ini dapat menyebabkan kerugian hingga Rp 3-4 miliar per hari," papar Arya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/5/2019).
Menurutnya, hal ini akan berdampak pada terjadinya perpindahan minat turis. Turis yang awalnya ada dari kawasan utara Danau Toba, dikhawatirkan berpindah ke selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Arya tidak datang dengan tangan kosong. Ia dan para cendekiawan Karo Sumut menyampaikan beberapa usulan program strategis. Ia pun berharap Menpar Arief Yahya turut memperjuangkannya ke kementerian terkait.
Usulan yang disampaikan adalah peningkatan Jalan Medan-Brastagi dan pembangunan jalan alternatif, khususnya jalan alternatif Rawasaring, dan Jalan Tol Simpang Amplas-Tiga Panah.
"Kita berharap dua solusi melalui perbaikan aksesibilitas tersebut mampu menjaga keseimbangan kawasan Danau Toba. Apalagi, Karo menjadi wilayah interkoneksi ke 10 kabupaten di sekeliling Danau Toba dan 2 provinsi, yaitu Sumut dan Aceh," paparnya.
Tingginya perhatian Arya dan para perwakilan Cendekiawan Karo Sumut pun membuat Arief memberikan acungan jempol. Ia bahkan langsung menugaskan Ketua Tim 10 Bali Baru Hiramsyah S. Thaib dan Direktur BPODT Basar Simanjuntak untuk menindaklanjuti hal tersebut.
"Danau Toba adalah bagian penting bagi pariwisata Indonesia karena statusnya sebagai Destinasi Super Prioritas. Untuk itu, kita akan mendukung upaya yang membuat kawasan ini menjadi lebih baik. Tolong kawal ke kementerian atau lembaga terkait. Kita menginginkan tahun 2019 ini dapat segera dimulai realisasinya," ujar Arief. (ega/ega)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!